Niat Puasa Nisfu Syaban Lengkap Disertai Artinya, Ketahui Hukumnya
Bacaan niat puasa Nisfu Syaban hendaknya dilafalkan menjelang dimulainya amalan.
Bacaan niat puasa Nisfu Syaban hendaknya dilafalkan menjelang dimulainya amalan. Puasa Nisfu Syaban adalah ibadah yang dapat dilakukan umat Islam pada saat memasuki bulan Syaban.
Biasanya, puasa Nisfu Syaban dapat ditunaikan pada setiap tanggal 15 bulan ke delapan dalam kalender penanggalan secara Islam. Bulan Syaban diketahui penuh dengan keberkahan serta ampunan dari Allah SWT.
-
Apa niat sholat Nisfu Syaban? أصلى سنة نصف شعبان ركعتين للّه تعالىUsholli sunnatan nisfu syaban rak’ataini lillahi ta’alaArtinya: "Saya niat sholat sunah Nisfu Sya’ban dua rakaat karena Allah Ta’ala."
-
Kapan malam Nisfu Syaban? Mengenal Nisfu Syaban Sebelum mengetahui dosa yang tidak diampuni di malam Nisfu Syaban, perlu dipahami pengertiannya. Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Sya'ban dalam penanggalan Islam yang dirayakan oleh umat muslim.
-
Kapan momen Nisfu Syaban? Malam Nisfu Syaban atau malam 15 Sya’ban adalah malam yang dimuliakan oleh sebagian kalangan.
-
Kapan tepatnya Nisfu Syaban? Nisfu Syaban juga dikenal sebagai Malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban dalam penanggalan Islam.
-
Apa itu Nisfu Syaban? Nisfu Sya’ban adalah malam pertengahan atau malam ke-15 di bulan Sya’ban. Di malam Nisfu Sya’ban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan yang mana salah satunya adalah memperbanyak doa kepada Allah SWT. Sebab doa pada malam ini akan dikabulkan oleh Allah SWT.
-
Siapa yang melakukan sholat Nisfu Syaban? Dikutip dari segolongan ulama salaf bahwa mereka melakukan shalat pada malam nisfu Sya‘ban. Maka shalat yang dilakukan seseorang pada malam tersebut secara sendirian telah dicontohkan oleh para ulama salaf, amalan tersebut mempunyai dalil sehingga tidak perlu diingkari.
Baca juga: Penjelasan Menurut Jumhur Ulama Tentang Puasa Ayyamul Bidh
Bahkan, bulan Syaban diketahui juga merupakan bulan dengan malam pengampunan, penuh pahala, dan segala hal mulia lainnya. Sebab, Allah SWT akan memberikan pengampunan dosa dari setiap hamba-Nya yang senantiasa meminta.
Selain itu, malam Nisfu Syaban disebut-sebut juga merupakan momen istimewa lantaran Allah SWT dapat dengan mudah mengambulkan permohonan hamba-Nya yang meminta dengan sepenuh hati. Maka dari itu, mengerjakan amalan-amalan rasanya perlu untuk dilakukan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain memperbanyak dzikir dan istighfar, seorang muslim juga dapat mengerjakan puasa Nisfu Syaban. Lantas, bagaimana bacaan niat puasa Nisfu Syaban yang dapat dilafalkan sebelum mengerjakan amalan tersebut? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/3), berikut merdeka.com ulas mengenai hukum hingga bacaan niat puasa Nisfu Syaban untuk Anda.
Hukum Puasa Nisfu Syaban
Sebelum mengetahui bacaan niat puasa Nisfu Syaban, maka langkah pertama yang perlu dipahami adalah dengan membaca hukumnya. Sebagai umat Islam, mengetahui berbagai hukum dari suatu amalan merupakan suatu hal penting yang hendaknya dilakukan.
Nisfu Syaban umumnya berlangsung pada tengah-tengah bulan atau sekiranya tanggal 15 bulan Syaban. Pada tahun 2023 ini, Nisfu Syaban yakni jatuh pada tanggal 8 Maret.
© pexels.com/Timur Weber
Sementara puasa pada Nisfu Syaban umumnya ditunaikan saat rentang Ayyamul Bidh yakni pada hari ke 13, 14, serta 15 hijriah setiap bulannya.
Melansir dari laman NU Online, hukum puasa Nisfu Syaban yakni sunnah. Kendati demikian, puasa Nisfu Syaban begitu istimewa dan bermakna bagi siapa saja yang mampu melakukannya. Hal tersebut selayaknya yang tercantum dalam sebuah hadis sahih riwayat Imam An-Nasa'i.
Usamah bin Zaid berkata, "Ya Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Sya'ban." Rasulullah SAW berkata, " Ini adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan saat berbagai amalan diangkat kepada Allah SWT. Aku suka amalanku diangkat saat sedang berpuasa." (HR Imam An-Nasa'i).
Niat Puasa Nisfu Syaban
Sebelum memulai menunaikan amalannya, salah satu hal yang perlu diketahui setiap muslim ialah mengenai bacaan niat puasa Nisfu Syaban.
Sementara itu, bacaan niat puasa Nisfu Syaban yakni terbagi menjadi dua yakni pada siang dan malam hari. Adapun bunyi lafal niat puasa Nisfu Syaban tersebut yakni sebagai berikut.
© pexels.com/Anastasia Shuraeva
Niat puasa Nisfu Syaban pada siang hari:
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adai sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya:
"Saya niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah Ta'ala."
Niat puasa Nisfu Syaban pada malam hari:
Nawaitu shauma ghadin 'an adai sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya:
"Saya niat puasa sunah Syaban besok karena Allah Ta'ala."
Amalan Nisfu Syaban: Memperbanyak Doa
© pexels.com/Thirdman
Selain menjaankan puasa nisfu, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak doa di malam ini. Doa yang bisa dipanjatkan adalah sebagai berikut:
Allahumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in'am, la ilaha illa anta dhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma'manal kha'ifin.
Allahumma in kunta katabtani 'indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw makhruman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famkhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa khirmani waqtitara rizqi, waktubni 'indaka sa'idan marzuqan muwaffaqan lil khoirat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal 'ala lisani nabiyyikal mursalin, yamkhullahu ma yasya'u wa yutsbitu, wa 'indahu ummul kitab, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihî wa sallama, walhamdulillahi rabbil 'alamîn.
Artinya:
"Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."