Potret Yusril Ihza Mahendra Usai Operasi Pacemaker di RS Jantung, Ternyata Sejak Muda Detak Jantungnya Lemah
Yusril Ihza Mahendra melakukan operasi penggantian pacemaker di RS Jantung belum lama ini.
Potret Yusril Ihza Mahendra Usai Operasi Pacemaker di RS Jantung, Ternyata Sejak Muda Detak Jantungnya Lemah
Politikus Yusril Ihza Mahendra belum lama ini naik ke meja operasi dan mendapat perawatan.
Mantan Menteri Hukum dan HAM itu dirawat di Rumah Sakit Jantung Binawaluya, Jakarta Timur guna melakukan operasi penggantian pacemaker di dada bagian kiri.
Dalam unggahan Instagram pribadinya @yusrilihzamhd, Yusril mengucap syukur karena operasinya berjalan lancar.
"Alhamdulillah hari ini saya meninggalkan Rumah Sakit Jantung Binawaluya, Jakarta Timur, setelah operasi penggantian pacemaker di dada bagian kiri saya," tulisnya.
Menurut informasi, alat pacemaker merupakan alat yang jika diperlukan akan memberikan aliran listrik ke jantung untuk menstabilkan ritmenya.
- Arteria Dahlan Ungkap Alasan Mundur dan Beri Kursi DPR ke Cucu Soekarno
- VIDEO: Keras Arteria PDIP Cecar Kepala BPKH, Tajam Sindir Seperti Juru Bayar Menteri
- Dokter Helmiyadi Kuswardhana Meninggal Usai Operasi 10 Pasien, Kemenkes Sampaikan Hal Ini
- Diduga Kelelahan 2 Hari Jaga TPS, Linmas di Malang Meninggal di Atas Motor Saat akan Berangkat Kerja
Yusril mengaku mengalami gangguan detak jantung sejak usia 22 tahun dan tidak sesuai dengan batas normal.
"Saya mengetahui sejak usia 22 tahun bahwa detak jantung saya hanya 55 kali permenit, yang seharusnya paling rendah adalah 60 pada manusia normal," jelasnya.
Pemasangan pacemaker tersebut sudah dilakukan dua belas tahun yang lalu di dada kiri untuk menstabilkan detak jantungnya.
Karena dirasa sudah perlu diganti, ia pun harus naik ke meja operasi guna diganti dengan alat yang lebih canggih.
"Batereinya diperkirakan akan tahan antara 15-20 tahun. Alhamdulillah, saya merasa baik-baik saja dan sehat wal'afiat sejak peacemaker itu dipasang," sambungnya.
Alat "Generator mini" tersebut diungkapnya bekerja secara otomatis jika diperlukan saat detak jantung berada dibawah 60.
Sejak alat itu dipasang, terjadi perbaikan detak jantungnya secara alamiah sehingga bisa mencapai 60 detak ke atas walaupun pacemaker tidak bekerja.
Secara khusus ia mengucapkan terima kasih kepada dokter yang merawatnya semasa operasi.
"Saya berterima kasih kepada Dr Muhammad Munawar yang telah memasang pacemaker itu 12 tahun yang lalu dan sekarang menggantinya dengan yang baru dan lebih canggih," kata Yusril.
Selama operasi, ia didampingi oleh sang istri, Rika yang senantiasa setia menunggunya selama dua hari dirawat. Anak dan keluarganya pun selalu menjenguknya selama di rumah sakit.
"Mohon doa restu semoga saya tetap sehat wal'afiat di bawah lindungan Allah SWT," pungkasnya.