Proses Pembuatan Keramik Nusantara dengan Bahan Dasar Tanah Liat, Ketahui Tekniknya
Proses pembuatan keramik tanah liat beserta teknik yang bisa digunakan.
Proses pembuatan keramik bisa dilakukan dalam 5 tahap pengerjaan. Keramik, umumnya dibuat menggunakan bahan dasar tanah liat yang mengalami proses pembentukan dan pembakaran.
Melansir dari laman wikipedia, keramik bisa didefinisikan sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya.
-
Mengapa bejana keramik ini diyakini sebagai granat tangan? Salah satu pecahan keramik yang disebut pecahan 737, adalah yang paling penting. Pecahan 737 ini berisi bahan campuran yang kemungkinan digunakan sebagai peledak.
-
Di mana keramik Plered umumnya dipajang? Para perajin biasanya memajang keramik hasil produksinya di galeri yang tersebar di sepanjang Jalan Raya Anjun, Plered.
-
Di mana bejana keramik yang diyakini sebagai granat tangan ditemukan? Empat pecahan keramik ini ditemukan di Taman Armenia, berlokasi di Kota Tua Yerusalem pada tahun 1961-1967.
-
Dimana harta karun pecahan keramik itu ditemukan? Sekitar 150 meter dari tepi pantai timur pulau ini, terdapat banyak pecahan keramik yang menghampar pada area tidak kurang dari 600 meter persegi.
-
Bagaimana bentuk susunan keramik yang berisi kisah Al Kitab di Keraton Kasepuhan? Yang menarik adalah bentuk susunan keramiknya, di mana hiasan-hiasan dinding itu dibuat dengan gaya Agama Islam. Keramik ditumpuk dalam beberapa susunan, kemudian di bagian atasnya dibuat mengerucut layaknya kubah masjid. Dari bentuk tersebut dapat terlihat bahwa arsitektural keraton ini tidak ingin menghilangkan budaya Islam yang sudah melekat sebelumnya di Keraton Kasepuhan Cirebon.
-
Dimana ditemukan keramik kuno peninggalan Kerajaan Sriwijaya? Keramik-keramik dari Negeri Cina kemudian menyebar ke kepulauan Nusantara pada masa Hindu-Budha. Hal ini berdasarkan penemuan keramik-keramik kuno peninggalan Sriwijaya.
Teknik dan tahapan proses pembuatan keramik merupakan unsur yang penting dalam membuat keramik. Berikut Merdeka.com merangkum proses pembuatan keramik, dilansir dari laman citraalam.id:
Proses Pembuatan Keramik
Dalam membuat keramik, terdapat beberapa langkah atau proses pembuatan yang perlu diketahui, diantaranya:
Pengolahan Bahan
Pengolahan bahan merupakan proses untuk mengolah bahan baku yakni tanah liat yang belum siap pakai, menjadi bahan keramik plastis yang siap pakai. Pengolahan bahan biasanya dilakukan dengan dua metode yakni basah ataupun kering. Baik dengan cara manual ataupun masinal. Dalam pengolahan bahan ada beberapa proses tertentu yang harus dilakukan, yakni:
- Pengurangan ukuran butir, bisa dilakukan dengan cara penumbukan atau penggilingan menggunakan ballmill
- Penyaringan, berfungsi untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak sama
- Pencampuran dan pengadukan.
- Pengurangan kadar air.
- Pengulian.
Pembentukan Tanah
Tahap selanjutnya yang dilakukan ialah pembentukan. Tahap ini dilakukan untuk mengubah bongkahan bada tanah liat plastis menjadi bentuk yang diinginkan. Umumnya, ada 3 teknik yang bisa dilakukan dalam tahapan ini, yakni teknik pijit tangan, teknik pilin (colling), dan teknik putar.
Dengan teknik putar, pengrajin bisa membentuk keramik sesuai keinginan di atas meja putar, baik manual ataupun elektrik. Pembentukan tanah melalui teknik cetak dilakukan dengan mencetak tanah di cetakan yang biasanya terbuat dari gips atau silikon. Sedangkan pembentukan tanah tanpa meja putar bisa dilakukan menggunakan teknik pemijatan, teknik pilin, dan teknik lempengan.
Pengeringan Keramik
Setelah proses pembentukan, keramik akan melalui tahap pengeringan untuk menghilangkan kadar air yang masih terjebak di dalamnya. Proses pengeringan yang paling baik dilakukan dengan memanfaatkan angin alam dan suhu ruangan atau penjemuran diluar ruangan memanfaatkan terik matahari.
Pembakaran Keramik
Setelah melalui proses pengeringan untuk mengurangi kadar air, keramik selanjutnya akan masuk ke tahap pembakaran. Proses ini dilakukan agar keramik memiliki bentuk yang padat, keras, dan juga kuat. Keramik yang masih mentah sebaiknya dibakar dengan menggunakan suhu sekitar 700-1000 derajat celcius.
Untuk mendapatkan hasil keramik yang maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tahapan pembakaran. Seperti atmosfer tungku, suhu, dan juga mineral yang terlibat.
Pengglasiran
Setelah dibakar, keramik akan masuk proses pengglasiran yang bertujuan untuk melindungi keramik, memperkuat struktur, dan memperindah tampilannya. Keramik dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, ataupun dikuas.
Setelah diglasir, keramik juga bisa langsung didekorasi sesuai keinginan untuk memperindah keramik. Ada beberapa teknik dekorasi keramik yang bisa dilakukan, seperti:
- Dekorasi ukir.
- Dekorasi toreh.
- Dekorasi melubangi.
- Dekorasi cap atau stempelan.
Teknik-Teknik Pembuatan Keramik
Tak hanya tahapan pmebuatan keramik, beberapa teknik-teknik pembuatan keramik juga patut diketahui.
1. Teknik Coiling (Lilit Pilin)
Teknik pilin merupakan cara pembuatan keramik dengan cara membentuk tanah liat dengan bentuk bahan dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali.
2. Teknik tatap batu (pijat jari)
Kedua yakni teknik pijat jari atau pinching adalah teknik membuat keramik nusantara dengan cara memijat tanah liat langsung menggunakan tangan.
3. Teknik Putar
Teknik putar merupakan teknik pembuatan keramik yang bisa dibilang paling populer. eknik puter adalah suatu teknik pembuatan keramik dengan menggunakan alat putar yang dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris dan bervariasi.
4. Teknik Lempengan
Teknik slab adalah teknik pembuatan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan dan biasanya bentuknya tidak selalu simetris.
5. Teknik Tuang
Teknik tuang atau cor meruapakan teknik membuat keramik atau kerajinan dengan menggunakan acuan alat cetak seperti silikon dan sebagainya.