Rekaman Suara: Detik-detik Menegangkan Bentrok Polisi dan FPI di Tol Cikampek
Inilah detik-detik pengikut Rizieq Syihab merencanakan penyerangan terhadap anggota Polda Metro Jaya.
Perdebatan masih terus berlanjut antara Front Pembela Islam (FPI) dengan pihak Kepolisian. Hal ini terkait bentrokan yang menewaskan enam orang.
Pihak FPI menyebut anggotanya sempat mengirim rekaman suara yang isinya teriakan dari anggota yang tertembak.
-
Apa yang dilakukan Abidzar Al Ghifari ke polisi? Pada Rabu (24/7/2024), Abidzar Al Ghifari mengatakan bahwa dia datang ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan untuk membuat laporan mengenai akun Instagram yang sedang populer, yaitu @ProjectHunterA.
-
Kapan Faisal Shahkar menjabat sebagai Kepala Polisi PBB? Jabatan Kepala Polisi PBB resmi disandang sosok Faisal Shahkar pada akhir tahun 2022 silam.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Di mana Ria Ricis melapor ke polisi? Di sini saya merasa dirugikan dan sangat terancam tentunya
Sedangkan, pihak kepolisian menyebut rekaman suara berisi perencanaan penyerangan. Rekaman yang dimaksud juga telah dikantongi polisi.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menerangkan, isi rekaman suara tersebut menggambarkan detik-detik pengikut Rizieq Syihab merencanakan penyerangan terhadap anggota Polda Metro Jaya.
Simak ulasan informasinya berikut ini.
Bukti Rekaman Suara
Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat juga memastikan penjelasan polisi terkait kronologi kejadian sesuai dengan fakta yang ada. Diperkuat pula dengan bukti-bukti, salah satunya yakni rekaman suara yang disita.
"Juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing ke sana dan kemudian dipepet. Semuanya terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note itu," papar Tubagus di Polda Metro Jaya, Senin (7/12).
"Voice note itu bagaimana ceritanya sudah sangat diketahuinya oleh yang bersangkutan bahwa itu anggota kita dan kemudian tetap dilakukan upaya-upaya penyerangan oleh pihak mereka. Itu nyata dan tidak dikarang-karang, terlihat, terdengar di dalam voice note tersebut. Itu fakta-faktanya," ucapnya.
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Dari rekaman suara itu, Tubagus menyebut pengikut Rizieq Syihab yang belakangan disebut laskar khusus, berniat melakukan penyerangan ke pihak kepolisian. Jika tujuannya hendak menghadiri pengajian, mereka seharusnya tak melakukan tindakan-tindakan seperti memepet, menyeruduk kendaraannya.
"Kalau memang dia ingin mengadakan pengajian kenapa juga harus menyerang mobil Polri yang ada di belakangnya. Kalau mau pergi pengajian pergi saja pengajian dan kita juga tidak melakukan apapun. Faktanya kita diserang dan faktanya voice notenya seperti itu," papar dia.
Penemuan Senjata Api di Mobil Pengikut
Selain itu, kepolisian juga mengaku memiliki bukti kuat perihal penemuan senjata api di mobil yang ditumpangi orang diduga pengikut Rizieq Syihab.
"Jadi faktanya memang seperti itu, kalau memang kejadiannya seperti itu dan anggota over mark," kata dia.
Sedangkan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman membantah senjata api milik dari FPI. Menurut Munarman, laskar tidak pernah dibekali senjata api atau senjata tajam.
"Kalau betul, coba itu dicek senpinya, nomor register senpinya, pelurunya itu tercatat. Cek saja, silakan dicek, pasti bukan punya kami. Karena kami tidak punya akses terhadap senpi dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap. Jadi bohong, bohong sama sekali," jelasnya.
Isi Rekaman Suara
Dalam sebuah rekaman suara beredar yang diperoleh merdeka.com, terdengar percakapan beberapa pria. Saat itu rombongan melaju di Tol Cikampek.
Dikatakan oleh salah satu anggota, ada mobil menyalip sehingga mereka mencari jalan lainnya.
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
"Ayo mau ke mana nih kita nih, dia sudah kepancing nih," ujar salah satu pria dalam rekaman suara di menit 18.36.
"Monitor Bang, ini pokoknya kalau dia nyalip kita cari jalan lain Bang ya. Kalau dia nyalip, kita cari jalan lain. Pokoknya patokannya dia nyalip, kita cari jalur lain gitu Bang," ujar pria lainnya.
Mobil Diikuti
Salah satu anggotanya bertanya ada berapa mobil yang mengikuti mereka. Dengan santai, pria lainnya menjawab sekitar 2-3 mobil mengikuti. Mengetahui mobil diikuti, mereka mencari jalan lainnya.
"Siap, siap, siap. Nih tetapi dia ada berapa mobil komandan yang ngikutin di belakang?" tanya pria lainnya.
"Atau dua atau tiga lah, belum pasti juga nih. Sudah ini mau ambil mana? Kiri apa kanan? Kiri, kiri saja, kiri lah," jawabnya.
Anggota Tertembak
Anggota lainnya lantas menyuruh mereka untuk berhenti di penjual kopi di pinggir jalan terlebih dulu. Hal itu guna memancing apakah mereka masih diikuti atau tidak. Sayang, tak berselang lama terdengar laporan jika ada yang tertembak di belakang.
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
"Nongkrong saja dulu, berhenti ente di tukang kopi. Nongkrong di pinggir jalan saja. Dia ngikutin enggak," sahut anggota lainnya.
"Lari, lari. Itu ada yang ketembak katanya. Mereka ada tembakan," ujar anggotanya di menit 19.36.
Hilang Kontak
Mendengar laporan tersebut, beberapa di antara mereka langsung menghubungi pria yang diikuti mobilnya oleh polisi. Namun, dua kali dihubungi dengan orang berbeda, tetap tidak ada jawaban.
"Ambon monitor, Ambon," kata anggota lainnya.
"Bang Ambon posisi? Bang Ambon," tanya pria lainnya.
Setelah itu rekaman selesai.
(mdk/tan)