Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda 5 Kesenian Jogja dan Solo
Jogja dan Solo, dua daerah yang kental dengan kebudayaan Jawa. Walau terlihat sama, ternyata 5 kesenian adat dari dua daerah ini punya perbedaan, lho.
Selain karena letak wilayahnya yang berdekatan, Jogja dan Solo dikenal dengan kemiripan kesenian adat Jawanya. Ini dikarenakan, Jogja dan Solo berasal dari akar kebudayaan yang sama, yaitu Mataram Islam.
Sejak perjanjian Giyanti, wilayah Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua. Dua wilayah ini ialah Kasunanan Surakarta di Solo dan Kasultanan Yogyakarta di Jogja. Dua daerah ini masih sama-sama memegang teguh adat istiadat Jawa.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Dampak apa yang ditimbulkan oleh hujan disertai angin kencang di Jogja? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan.
-
Apa yang bisa dinikmati pengendara di sepanjang Jalan Tol Jogja-Solo? Selain memberikan kenyamanan serta efisiensi dalam perjalanan, jalan tol itu juga memanjakan pengendara dengan keindahan pemandangan yang memukau di sepanjang perjalanan. Apabila cuaca sedang cerah, di sisi kanan akan terlihat pemandangan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Selain itu di sepanjang perjalanan pengendara akan disuguhkan oleh hamparan persawahan yang luas.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa ciri khas unik Kelurahan Josenan, Kota Madiun? Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
Kesamaan itu bisa dilihat dari model keris, pewayangan, gamelan, hingga pakaian adatnya. Bagi orang awam, kesenian adat tersebut tampak sama saja. Tapi, jika diperhatikan dengan cermat, ada perbedaan yang mendasar.
Untuk lebih jelasnya, kami rangkumkan 5 kesenian adat di Jogja dan Solo, berikut dengan perbedaan di antara keduanya.
Perbedaan Keris Jogja dan Solo
Bagi awam, keris mungkin terlihat sama saja. Bentuknya sepanjang lengan, punya wadah dan memiliki motif khas Jawa. Kalau dilihat lebih detail lagi, keris punya ciri khas tersendiri.
Bagi masyarakat Jawa, keris memiliki makna dalam. Tidak hanya digunakan sebagai senjata, tapi juga pelengkap pakaian adat. Di Solo, nama keris dimasukkan dalam kategori Tosan Aji atau senjata pusaka. Anatominya terdiri dari 28 bagian.
Keris Jogja dan Solo punya beberapa perbedaan, di antaranya, ukiran Jalen di Gadik, hingga wadahnya atau Warangka. Keris Jogja memiliki pangkal Warangka lebih tumpul dibanding Warangka keris Solo.
Perbedaan Pakaian Adat dan Blangkon
Pakaian adat laki-laki Jawa yang paling terkenal ialah Blangkon. Di Solo, bentuk blangkonnya tidak memiliki mondolan, atau tempat gelung rambut. Sedangkan mondolan dimiliki oleh blangkon Jogja. Ini dikarenakan perbedaan adat potong rambut pada pria di daerah masing-masing.
Di Jogja, pakaian adat pria dikenal dengan nama Surjan. Pakaian adat Jawa lengan panjang dan bermotif. Sedangkan di Solo, pakaian adat pria lebih dikenal dengan nama Beskap. Hampir mirip dengan Surjan, namun warnanya lebih gelap dan polos, tidak bermotif.
Perbedaan Pewayangan Jogja dan Solo
Setelah terjadi perjanjian Giyanti, Sultan Hamengkubuwono I ingin membuat ciri khas tersendiri untuk Jogja, salah satunya lewat seni pewayangan. Jika kita perhatikan, bentuk wayang hingga pementasan di dua daerah ini berbeda.
Bentuk wayang di Solo digambarkan lebih ramping dibanding dengan wayang Jogja. Beberapa tokoh pewayangan Jawa juga digambarkan berbeda. Misalnya wayang Werkudara khas Solo yang digambarkan dengan mahkota, sedangkan wayang Jogja menggambarkannya dengan rambut yang digelung.
Perbedaan Seni Tari Jogja dan Solo
Dari kesenian tari, dua kraton ini juga punya perbedaan. Mulai dari riasan, hingga gaya tarian. Di Solo, banyak gerakan tarian yang lebih mengutamakan laku kalem, lemah lembut dan santun.
Sedangkan tarian di Jogja, gerakan tariannya lebih tegas dan tempo gerakannya cepat. Perbedaan ini sengaja diciptakan Sultan Hamengkubuwono I, agar kesenian Jogja punya ciri yang tegas dan berani.
Perbedaan Gamelan Jogja dan Solo
Untuk mengiringi dua kesenian wayang dan tari, ada satu paket peralatan musik yang tak boleh ketinggalan, yaitu gamelan. Pada dasarnya, susunan gamelan sama. Yang menjadi pembeda antara Jogja dan Solo ialah ornamen gamelan serta laras gending yang digunakan.
Dari bentuk ornamen misalnya, Solo identik dengan hiasan cokelat dan ornamen khas Pakubuwono atau biasa disingkat PB. Sedangkan Jogja memiliki bentuk gelungan di beberapa alat musik gamelannya dan ornamennya lebih sederhana.
Dan untuk laras gending, variasi laras berakar dari sumber yang sama. Tapi dalam perkembangannya, laras gending gamelan Jogja dibuat lebih variatif. Sedangkan laras gending Solo lebih menjaga keotentikan laras lawas.