Sosok para Jenderal Calon Kuat Panglima TNI Pengganti Laksamana Yudo Margono, Menantu Luhut Berpeluang jadi Kasad
Jenderal TNI yang memiliki peluang besar menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI.
Jenderal TNI yang memiliki peluang besar menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI.
Sosok para Jenderal Calon Kuat Panglima TNI Pengganti Laksamana Yudo Margono, Menantu Luhut Berpeluang jadi Kasad
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menghitung hari memasuki masa pensiun.
Yudo bakal pensiun pada 26 November 2023 nanti, tepat di usianya yang ke-58 tahun.
Sejumlah nama yang masuk dalam bursa calon kuat pengganti Panglima TNI pun mulai terdengar. Tiga kepala staf TNI berpeluang besar menggantikan Yudo.
Sementara itu, menantu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan juga ramai disebut masuk daftar calon kasad. Simak ulasannya:
- Dilantik Jadi Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto Jadi Kasad Tersingkat Sepanjang Sejarah
- Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Visi Misi Jenderal Agus Subiyanto
- Pesan Laksamana Yudo untuk Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto: Jaga Netralitas
- Menakar Peluang Tiga Jenderal Jadi Panglima TNI Gantikan Laksamana Yudo Margono
Laksamana Yudo Margono Akan Pensiun
Seperti disebutkan di atas, jika Yudo Margono akan memasuki masa pensiun pada 26 November 2023 nanti.
Maka dalam waktu dekat, Presiden Joko Widodo harus menunjuk sosok pengganti Yudo untuk menjadi Panglima TNI.
Penunjukkan Panglima TNI sendiri merupakan hak prerogatif Presiden.
Namun berdasarkan peraturan, pergantiannya akan dipilih dari kepala staf yang sedang menjabat.
Saat ini ada tiga jenderal yang mengisi posisi sebagai kepala staf di tiga matra TNI.
Pertama adalah Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal Agus Subiyanto.
Kedua ada Kepala Staf Angkatan Laut (kasal) Laksamana Muhammad Ali.
Dan terakhir ada Kepala Staf Angkatan Udara (kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo.
Menerka Calon Kuat Pengganti Yudo Margono
Banyak orang menyebut jika tongkat komando panglima TNI selanjutnya berpotensi akan jadi 'jatah' TNI AD.
Meski tidak terdapat dalam aturan, namun biasanya jabatan Panglima TNI akan diisi secara bergilir mulai dari perwakilan AU-AD-AL dan kembali ke AD.
Karena Panglima TNI saat ini berasal dari angkatan laut, maka peluang Laksamana Muhammad Ali untuk menggantikan Yudo bisa dibilang cukup tipis.
Sementara Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo saat ini sudah berusia 57 tahun.
Maka jika ia dilantik menggantikan Yudo, tahun depan posisi Panglima TNI sudah harus diganti lagi lantaran Fadjar memasuki masa pensiun.
Padahal, di tahun 2024 mendatang merupakan tahun politik yang cukup krusial. Peran TNI sangat dibutuhkan untuk menjaga kondusifitas.
Hal itulah yang membuat Marsekal Fadjar Prasetyo juga berpeluang kecil menggantikan Yudo.
Jenderal Agus Subiyanto Disebut Punya Peluang Besar jadi Panglima TNI
Jika rotasi bergilir untuk mengisi posisi Panglima TNI diterapkan, maka Kasad Jenderal Agus Subiyanto berpeluang besar menggantikan Yudo.
Saat ini, Agus masih berusia 56 tahun. Sehingga dia masih memiliki waktu sekitar 2 tahun untuk mengabdi kepala TNI.
Selain itu, Agus juga memiliki faktor kedekatan yang cukup diperhitungkan dengan Presiden Jokowi sejak lama.
Saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Agus menduduki posisi sebagai Dandim 0735/Surakarta.
Menantu Luhut Berpeluang Jadi Kasad
Jika Jenderal Agus Subiyanto ditunjuk sebagai Panglima TNI, otomatis jabatan Kasad pun kosong.
Menantu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, yakni Letjen Maruli Simanjuntak ramai digadang-gadang jadi calon pengganti kasad.
Mencuatnya nama Maruli tak lain lantaran Presiden memiliki kecenderungan memilih sosok yang pernah bekerja dengannya saat menunjuk seseorang.
Seperti diketahui, Maruli pernah menjadi pengawal keselamatan Jokowi dengan menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2018-2020.
Maruli juga disebut memenuhi syarat-syarat untuk menjadi kasad. Pertama, dia memiliki pangkat sebagai jenderal bintang tiga.
Seorang kasad dikatakan minimal harus berpangkat Letjen. Kedua, Kasad biasanya dipilih dari orang yang menjabat sebagai Pangkostrad atau pernah menjabat.
Ketiga, faktor kedekatan Presiden dengan mertua Maruli, Luhut Binsar juga bisa jadi salah satu pertimbangan.