Tata Cara Puasa Dzulhijjah Sebelum Idul Adha Lengkap dengan Niat & Keutamaannya
Tata cara puasa Dzulhijjah sebelum Idul Adha beserta bacaan niat dan keutamaannya.
Bulan Dzulhijjah sebenarnya tidak hanya identik dengan Hari Raya Idul Adha, kurban maupun ibadah haji saja. Ada beragam amalan yang bisa dilakukan oleh umat Islam khususnya di sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Mengingat bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 36 yang artinya,
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa." (QS. At-Taubah: 36)
-
Bagaimana tata cara memulai ibadah haji? Tata cara haji yang pertama adalah ihram. Ihram adalah niatan untuk masuk dalam manasik haji. Orang yang meninggalkan niat ini, maka hajinya tidak sah.
-
Bagaimana tata cara puasa Syaban? Tata cara puasa Syaban dimulai dari waktu berbuka hingga berpuasa, yakni dimulai dari terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar. Selama bulan puasa Syaban, dianjurkan untuk berpuasa secara keseluruhan atau setidaknya beberapa hari di bulan itu.
-
Bagaimana tata cara puasa Tasu'a? Setelah membaca niat, orang yang berpuasa harus menahan lapar dan haus hingga waktu yang ditentukan, yaitu waktu maghrib. Selain menahan lapar dan dahaga, Anda juga dianjurkan untuk menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti berhubungan seksual atau kegiatan yang dapat menimbulkan keluarnya air mani. Di samping itu, orang yang berpuasa juga hendaknya menghindari hal-hal yang dapat mengurangi keutamaan puasa, seperti menggunjing, berkata kotor, dan hal-hal buruk lainnya yang tidak disukai Allah.
-
Bagaimana tata cara melaksanakan salat tasbih? Pada dasarnya salat tasbih dilakukan sama seperti salat pada umumnya. Hanya saja Anda perlu menambahkan bacaan tasbih sebelum pergantian satu gerakan salat ke gerakan salat lainnya.
-
Bagaimana cara melafalkan doa niat puasa Ramadhan? Kamu dapat melafalkan niat ibadah puasa Ramadhan saat malam setelah shalat Tarawih atau ketika selesai sahur sebelum Imsak.
-
Bagaimana tata cara berpuasa Syawal? Tata cara puasa Syawal dengan puasa lainnya sebenarnya sama. Adapun tata cara puasa Syawal adalah sebagai berikut:
Baca juga: Anjuran Sebelum Melaksanakan Sholat Idul Fitri
Sebelum mengerjakannya, ada baiknya umat Islam mengetahui tata cara puasa Dzulhijjah beserta bacaan niatnya. Khususnya pada tanggal 1 Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah. Lantas bagaimana tata cara puasa Dzulhijjah sebelum Idul Adha beserta bacaan niat dan keutamaannya?
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (29/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
Amalan di Bulan Dzulhijjah
Sebelum membahas tata cara puasa Dzulhijjah dan bacaan niatnya, ada baiknya untuk mengetahui amalan di bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT ini.
Melansir dari muslim.or.id, adapun amalan-amalan di bulan Dzulhijjah adalah sebagai berikut:
a. Dzikir
Allah berfirman yang artinya,
"Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan" (QS. Al-Hajj: 28)
Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata, "Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah."
Lebih diutamakan untuk umat Islam berdzikir di sepuluh hari pertama bulan Dzikir adalah memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid. Rasulullah SAW bersabda yang artinya,
"Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil, takbir, dan tahmid." (HR. Ahmad, Shahih)
b. Puasa
Rasulullah SAW bersabda yang artinya,
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada wangi minyak kasturi." (Muttafaqun ‘alaih)
c. Membaca Al-Quran
Rasulullah SAW bersabda,
القرآن أفضل الذكر
Artinya:
"Al Qur’an adalah sebaik-baik dzikir." (HR. Ibnu Khuzaimah, Shahih)
d. Sedekah
Allah SWT berfirman menceritakan saat-saat seseorang menjelang ajalnya,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Artinya:
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkanku sampai waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih." (QS. Al-Munaafiquun: 10).
e. Kurban
Allah SWT berfirman yang artinya,
"Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!" (QS. Al-Kautsar: 2)
Kurban merupakan ibadah yang disyari’atkan setahun sekali dan dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya,
"Barangsiapa yang shalat seperti kita shalat, dan berkurban seperti kita berkurban, maka sungguh dia telah mengerjakan kurban dengan benar. Dan barangsiapa yang menyembelih kurbannya sebelum shalat ‘Idul Adh-ha, maka kurbannya tidak sah." (HR. Al Bukhari)
f. Haji
Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi,
الحج أشهر معلومات
Artinya:
"Haji itu pada bulan-bulan yang tertentu." (QS. Al-Baqarah: 197)
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Setelah membahas amalan di bulan Dzulhijjah, umat Islam kini mengetahui puasa menjadi salah satu amalannya. Sebelum membahas tata cara puasa Dzulhijjah dan bacaan niatnya, ketahui terlebih dahulu keutamaan puasa sunnah ini.
Sebagai salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, bulan Dzulhijjah mampunyai beberapa keutamaan tersendiri. Melansir dari NU Online, berikut keutamaan puasa Dzulhijjah yang dapat diketahui:
a. Pahala Dilipatgandakan
Umat Islam akan mendapatkan pelipatan pahala ketika memperbanyak ibadah dan berpuasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya:
"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar." (HR At-Trmidzi).
2. Penghapusan Dosa
Menjalani ibadah puasa sunnah pada tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah) mampu membantu umat Islam menghapus dosa selama dua tahun. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya:
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus karena puasa Arafah yaitu dosa kecil. (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
3. Hari Pembebasan dari Siksa Neraka
Rasulullah SAW bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
Artinya:
"Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
Tata Cara Puasa Dzulhijjah
Umat Islam sebaiknya mengetahui tata cara puasa Dzulhijjah sebelum mengerjakannya. Mengingat bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Muslim dan muslimah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah ketika memasuki sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Mulai dari memperbanyak membaca Al-Quran, dzikir, sedekah dan sejumlah amalan sunnah lainnya. Selain itu juga dianjurkan untuk melakukan puasa Dzulhijjah pada tanggal 1-9 Dzulhijjah sebelum Idul Adha. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
Artinya:
"Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."
Syekh Zakaria al-Anshari dalam Asnâ al-Mathâlib menjelaskan, pada tanggal 1-9 Dzulhijjah, umat Islam disunnahkan untuk mengerjakan ibadah puasa. Lebih lanjut dijelaskan, untuk tanggal 1-7 Dzulhijjah umat Islam disunnahkan berpuasa. Baik itu bagi jamaah yang sedang menunaikan ibadah haji maupun tidak. Sementara itu, tanggal 8 Dzulhijjah atau bisa disebut hari Tarwiyyah disunnahkan berpuasa bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji. Begitu pula pada tanggal 9 Dzulhijjah atau yang dikenal dengan hari Arafah.
Berpuasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah bagi umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji hukumnya adalah khilâful aulâ (menyalahi yang lebih utama). Bahkan menurut Imam An-Nawawi hukumnya adalah makruh jika dikerjakan. Lebih lanjut Al-Anshari menjelaskan alasannya yaitu jamaah haji lebih dianjurkan untuk memperbanyak berdoa di hari tersebut. Sekalipun para jamaah yang sedang menjalankan ibadah haji memungkinkan cukup kuat untuk berpuasa. Hal ini juga dalam rangka mengikuti sunnah Rasulullah SAW (ittibâ’). (Asnâ al-Mathâlib Syarhu Raudhah al-Thâlib).
Niat Puasa Dzulhijjah
Setelah mengetahui tata cara puasa Dzulhijjah, kini beralih membahas bacaan niat puasa Dzulhijjah. Sama seperti puasa pada umumnya, membaca atau melafalkan niat puasa Dzulhijjah dilakukan pada malam hari. Di mana waktu membaca niat puasa Dzulhijjah adalah sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar. Melansir dari NU Online, terdapat tiga macam bacaan niat puasa Dzulhijjah sesuai dengan tanggalnya. Adapun bacaan niat puasa Dzulhijjah adalah sebagai berikut:
1. Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 1-7
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya:
"Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ."
2. Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyyah)
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya:
"Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ."
3. Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya:
"Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ."