Tata Cara Salat Sunnah Tahiyyatul Masjid yang Tepat
Hendaklah melakukan salat sunnah Tahiyatul Masjid dengan ringan. Artinya mengerjakan salat dengan tenang dan tidak terlalu lama, untuk segera mendengarkan khutbah. Berikut tata cara salat Tahiyatul Masjid yang benar, telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber,
Salat sunnah Tahiyatul Masjid merupakan salat yang dikerjakan oleh seorang jamaah yang baru saja masuk masjid, baik pada hari Jum’at maupun lainnya di waktu siang atau malam.
Apabila kita masuk ke masjid, hendaklah sebelum duduk mengerjakan salat sunnah dua rakaat yang disebut sunnah Tahiyatul Masjid, artinya salat menghormati masjid.
-
Bagaimana tata cara salat Qobliyah Subuh? Adapun tata cara salat qobliyah subuh secara umum hampir sama dengan salat lainnya. Yang membedakan hanyalah bacaan niatnya. Niat sendiri penting dilafalkan karena berguna untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya.Apalagi salat qobliyah subuh dan salat subuh wajib juga mirip karena dikerjakan dalam dua rakaat.
-
Bagaimana tata cara melaksanakan salat tasbih? Pada dasarnya salat tasbih dilakukan sama seperti salat pada umumnya. Hanya saja Anda perlu menambahkan bacaan tasbih sebelum pergantian satu gerakan salat ke gerakan salat lainnya.
-
Bagaimana tata cara sholat tahajud? Tata cara sholat tahajud dilakukan dengan melakukan rakaat shalat secara dua-dua, dalam satuan yang genap, sedikit atau banyaknya, dan diakhiri dengan shalat witir.
-
Bagaimana perbedaan tata cara sholat Jumat dengan sholat sunnah? Tata cara sholat Jumat sebenarnya serupa dengan ketika mengerjakan sholat sunnah dua rakaat.Bedanya adalah sholat Jumat dikerjakan selepas khatib selesai menyampaikan dua khotbah.
-
Bagaimana cara sholat sunnah dikerjakan? Pelaksanaan sholat istikharah sama dengan sholat sunnah pada umumnya.
Baca juga: Bacaan dan arti tahiyat akhir yang wajib dihapal
Berikut tata cara salat Tahiyatul Masjid yang benar dirangkum dari berbagai sumber:
Tata Cara Salat Sunnah Tahiyatul Masjid
Tertuang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim terkait salat sunnah Tahiyatul Masjid, Rasulullah SAW bersabda : Apabila seseorang di antara kamu masuk masjid, maka janganlah hendak duduk sebelum salat dua rakaat lebih dahulu (HR. Al-Bukhari no. 537 & Muslim no. 714).
Apabila dikerjakan ketika menjelang salat Jumatan, sesuai dengan salam sebuah kisah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Busr :
Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang melangkahi pundak-pundak manusia sedangkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkhutbah, maka beliau berkata, Duduklah, sungguh engkau telah menyakiti mereka. (Shahih, HR Abu Dawud (1118), di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani)
1. Membaca Niat Tahiyatul Masjid
Beberapa pendapat ulama mengungkapkan bahwa, niat salat cukup diucapkan dalam hati. Namun sunnah melafalkannya dan tidak terlalu keras supaya tidak mengganggu jamaah yang lain. Memang terdapat beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah, tulus, dan bijaksana.
Bacaan Niat :
USHOLLI SUNNATAN TAHIYYATAL MASJIDI ROKATAINI LILLAAHI TAAALAA
Artinya :
Saya niat salat tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah taala
2. Takbiratul ihram (Allahu akbar)
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surah al-Fatihah.
5. Membaca surah pendek
6. Ruku dengan tumaninah.
7. Itidal dengan tumaninah.
8. Sujud dengan tumaninah.
9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah.
10. Sujud kedua dengan tumaninah.
11. Berdiri lagi menunaikan rakaat yang kedua.
12. Membaca surah al-Fatihah.
13. Membaca surah pendek
14. Ruku dengan tumaninah.
15. Itidal dengan tumaninah.
16. Sujud dengan tumaninah.
17. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah.
18. Sujud kedua dengan tumaninah.
19. Tasyahud akhir dengan tumaninah.
20. Membaca salam menengok ke kanan dan ke kiri.
Doa Berangkat ke Masjid
ALLAHUMMAJAL FII QOLBIY NUURON, WAJAL FII LISAANIY NUURON, WAJAL FII SAMIY NUURON, WAJAL FII BASHORIY NUURON, WAJAL KHOLFIY NUURON, WA AMAMAAMIY NUURON, WAJAL MIN FAWQIY NUURON WA MIN TAHTII NUURON. ALLAHUMMA AZHIM LII NUURON.
Artinya :
Ya Allah, berikanlah cahaya di hatiku, lisanku, pendengaranku, penglihatanku, di belakangku, di hadapanku, di atasku dan di bawahku. Ya Allah berikanlah aku cahaya (HR. Abu Daud, no. 1353)
Doa Masuk Masjid
Hendaknya ketika memasuki masjid melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu, serta disunnahkan membaca doa, sebagai berikut :
BISMILLAH WASSALAAMU ALA ROSULILLAH.
ALLAHUMMAGHFIR LII DZUNUUBI WAFTAHLII ABWAABA ROHMATIK.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah (bisa diganti dengan Basmlah, lalu kalimat selanjutnya), Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah padaku pintu rahmat-Mu.
2020 Merdeka.com
Doa Keluar Masjid
Sebaliknya dari ketika Anda masuk tadi, sebaiknya mendahulukan sisi kiri atau kaki kiri ketika melangkah keluar dari masjid.
BISMILLAH WASSALAAMU ALA ROSULILLAH.
ALLAHUMMAGHFIR LII DZUNUUBI WAFTAHLII ABWABAA FADHLIK
Artinya: Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah padaku pintu karunia-Mu.
Keutamaan Salat Sunnah Tahiyatul Masjid
Menjadi umat muslim sejati tentunya berusaha menjadi pribadi yang mencontoh Rasulullah SAW, selalu suri tauladan. Selain hadits di atas tadi, ada pula penegasan mengenai salat sunnah Tahiyatul Masjid seperti :
1. Menyempurnakan Salat Wajib
Oleh Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha, Al-Fiqh al-Manhaji ala Madzhab al-Imam al-Syfii :
Pahala kesunnahan salat tahiyatul masjid ini bisa dihasilkan dengan ia mengerjakan salat fardhu atau salat sunnah lainnya, karena tujuan utamanya ialah agar seseorang jangan tergesa-gesa duduk di dalam masjid tanpa ia melakukan salat.
2. Memuliakan Masji dan Tuhan
Menurut jumhur ulama, kedudukan salat Tahiyatul Masjid layaknya kita yang mengucapkan salam ketika masuk rumah. Imam Nawawi rahimahullaah yang mengatakan,
Sebagian mereka (ulama) mengungkapkannya dengan Tahiyyah Rabbil Masjid (menghormati Rabb -Tuhan yang disembah dalam- masjid), karena maksud dari shalat tersebut sebagai kegiatan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, bukan kepada masjidnya, karena orang yang memasuki rumah raja, ia akan menghormat kepada raja bukan kepada rumahnya. (Hasyiyah Ibnu Qasim: 2/252)
3. Menghapus Dosa
Percakapan antara Tsauban dengan Rasulullah SAW. Beliau bersabda :
Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu. Lalu Madan berkata, Aku pun pernah bertemu Abu Darda dan bertanya hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda menjawab sebagaimana yang dijawab oleh Tsauban padaku. (HR. Muslim).