15 Lembaga Keuangan Siap Salurkan Pembiayaan KPR ke MarketPlace Properti JITU
Founder Aplikasi JITU, Okie Imanto menyebut ada empat lembaga keuangan (OCBC NISP, Panin Dubai Syariah, BNI Syariah, Bank BTN) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Langsung Dapat Kredit, selaku pengembang aplikasi JITU.
Aplikasi pemasaran online (market place) khusus properti berbasis android, indonesiajitu.com atau JITU mencatat bahwa 15 lembaga keuangan baik bank konvensional, syariah, maupun multifinance yang menyatakan siap berkolaborasi menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ke masyarakat.
JITU menyediakan seluruh kebutuhan hunian bagi generasi milenial, mulai dari daftar pilihan unit, lokasi, hingga cara bayar.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
Founder Aplikasi JITU, Okie Imanto menyebut ada empat lembaga keuangan (OCBC NISP, Panin Dubai Syariah, BNI Syariah, Bank BTN) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Langsung Dapat Kredit, selaku pengembang aplikasi JITU.
"Jadi, perbankan memang cukup antuasias menyambut kehadiran Aplikasi Jitu. Mereka berharap bisa menjalin kerja sama, karena kita membawakan nasabah riil. Saat ini beberapa bank seperti BNI dan Mandiri sedang tektokan untuk mematangkan kerja sama dengan kita. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah dapat kepastian sign MoU-nya," terang Okie di Jakarta, Senin (26/11).
Berbeda dari market place khusus properti pada umumnya, JITU lebih mengedepankan solusi cara bayar yang mudah dan ringan bagi calon konsumen. Caranya dengan membalik paradigma pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dari 'cari rumah dulu baru minta KPR ke bank' menjadi 'pastikan dulu kemampuan mencicil, baru pilih rumah yang cocok dan mengajukan KPR'.
"Dengan begitu, mereka akan lebih mudah mengkalkulasi budget sesuai kemampuan. JITU membantu memastikan kemampuan mencicil calon debitur sekaligus menyajikan informasi hunian di berbagai lokasi yang bisa dipilih sesuai kemampuan finansial tersebut," jelas Okie Imanto.
Gandeng Pengembang Seluruh Indonesia
Sementara untuk ketersediaan pilihan rumah, Okie mengatakan bahwa dirinya akan menggandeng pengembang properti di seluruh Indonesia. Saat ini, pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan sejumlah developer guna menentukan pilihan unit yang akan dipasarkan melalui aplikasi JITU. "Saat kami presentasi nggak ada satupun developer yang menolak. Nggak ada alasan untuk menolak, mereka kan untung karena dibawakan pembeli," ucapnya.
Karena itu, Okie sangat menganjurkan kaum muda menyisihkan sebagian penghasilannya sejak mulai bekerja untuk berinvestasi dalam berbagai instrumen. Salah satu yang paling mudah adalah rumah. Caranya, sisihkan penghasilan untuk uang muka, setelah cukup terkumpul, langsung realisasikan untuk membeli rumah dengan kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank.
"Prinsipnya, jangan berinvestasi atau menabung dari sisa penghasilan, tapi sisihkan sejak awal sekian persen dari penghasilan untuk tabungan atau investasi, baru belanjakan sisanya. Untuk itu masukkan semua penghasilan ke tabungan dan biarkan bank mendebit langsung setiap bulan sekian persen untuk tabungan yang sulit ditarik," tuntasnya.
(mdk/idr)