20 Tahun Melantai di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali
Peningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Peningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
20 Tahun Melantai di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali
BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham. Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
Terkait dengan pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa BRI terus fokus untuk menciptakan value agar BRI dapat terus tumbuh secara berkelanjutan.
Selain menciptakan value dari aspek ekonomi dan bisnis (economic values), Sunarso menyampaikan bahwa BRI juga akan terus menghadirkan social values bagi seluruh lapisan masyarakat.
-
Apa penghargaan yang diraih oleh BRI? Berkomitmen tinggi pada penerapan keuangan berkelanjutan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraih penghargaan Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) Award 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
-
Apa yang menjadi fokus utama BRI di masa depan? Perseroan akan terus mencermati perkembangan kondisi perekonomian global dan disaat bersamaan akan lebih fokus pada tantangan domestik.
-
Apa yang ditawarkan oleh penipu yang mengatasnamakan BRI? Penawaran pinjaman dari Rp5 juta hingga Rp15 juta dengan cicilan Rp100 ribu hingga Rp300 ribu per bulannya."Dibuka hari ini pinjaman nasabah BRI, bisa kak, biaya admin dipotong saat pencairan Rp20rb per 1 jutanya. Gimana minat? Hubungi nomor saya WA 088184xx039," narasi yang diunggah akun Facebook Elsa Safira.
-
Apa itu BRILink? Mengutip situs Bank Rakyat Indonesia (BRI), Agen BRILink adalah perluasan layanan BRI. Bank BRI menjalin kerja sama dengan nasabahnya untuk menjadi agen yang dapat melayani transaksi perbankan kepada masyarakat.
-
Bagaimana BRI membangun resiliensi dalam sistemnya? BRI telah mengupayakan transformasi digital yang berkelanjutan sejak 3-4 tahun terakhir. Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
-
Bagaimana BRI mengimplementasikan proses bisnis yang berkelanjutan? Selama ini perseroan telah menerapkan proses bisnis yang berkelanjutan, seperti menghimpun dana hijau (green funding), dan melakukan pembiayaan ke proyek hijau, terutama sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). “Secara bertahap, BRI juga telah menggunakan energi ramah lingkungan dalam melangsungkan kegiatan operasionalnya,"
"Kita harus menargetkan economic value, seperti pertumbuhan laba dan asset, yang pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan dividen, serta peningkatan harga saham yang akan memberikan value kepada stakeholder," jelasnya.
Peningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Pada paparan kinerja keuangan Kuartal III-2023 Sunarso mengungkapkan bahwa di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global karena meningkatnya tensi geopolitik dunia, BRI berhasil menjaga kinerja keuangan yang impresif.
“Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy”, jelasnya.
Sunarso menjabarkan bahwa strategi BRI untuk terus tumbuh secara berkelanjutan ada dua.
Strategi pertama, adalah menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan.
Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, atau menyasar segmen ultra mikro melalui holding ultra mikro bersama PNM dan Pegadaian.
- Terima Dukungan Perhimpunan Tionghoa Kalbar, Mahfud Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan
- Terpilih jadi Ketum HNSI, Herman Hery Buka-Bukaan soal Permasalahan Nelayan Indonesia
- Raih Suara Tertinggi, Indonesia Kembali Terpilih Sebagai Anggota Dewan HAM PBB
- Memaknai Hari Kemerdekaan dengan Merangkul Perbedaan
Berikut adalah sejumlah pencapaian penting BBRI selama tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang dua dekade:
1. 2003: BRI tercatat di BEJ dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada 10 November 2003 dengan harga IPO Rp875 per saham dan menggunakan ticker BBRI.
Dalam IPO, BBRI menawarkan 4,76 miliar saham, yang terdiri dari 3 miliar saham yang dimiliki Negara Republik Indonesia (RI) dan 1,76 saham baru. Di akhir Desember 2003, kapitalisasi pasar (market cap) BBRI mencapai Rp14,70 triliun.
2. 2007: Market cap BBRI menyentuh Rp100 triliun pada November 2007
3. 2011: Pada 11 Januari 2011, BBRI melaksanakan pemecahan nilai nominal saham alias stock split dengan rasio atau perbandingan 1:2.
4. 2013-2014: BBRI menembus market cap Rp200 triliun pada kuartal I-2013.
5. 2015-2016: Market cap BBRI mencapai Rp300 triliun pada kuartal I-2015.
6. 2017: Pada 10 November 2017, seiring perayaan 14 tahun BRI di bursa, BBRI kembali melakukan stock split dengan rasio 1:5.
7. 2019: Berkat kinerja fundamental yang solid yang kemudian mendapat apresiasi dari investor, market cap BBRI menyentuh angka penting Rp500 triliun pada 2019.
9. 2021: Masih dalam fase pemulihan pandemi, market cap BBRI kembali menembus angka Rp500 triliun di kuartal I-2021.
BRI juga sukses menggelar aksi korporasi berupa penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada 2021.
Hal tersebut dilakukan seiring BRI membentuk Holding Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM.
10. 2022: BBRI menembus pencapaian baru dalam hal market cap, yakni mencapai Rp700 triliun pada kuartal I dan IV-2022.
11. 2023: Kenaikan harga saham seiring dengan kinerja fundamental yang solid membuat BBRI berkali-kali menembus level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).
Terbaru, di akhir Juli 2023, saham BBRI menembus level ATH pada perdagangan intraday 27 Juli 2023 di angka Rp5.750 per saham.
Level tertinggi tersebut kembali disentuh perdagangan intraday 1, 3, dan 8 Agustus 2023. Dari aspek market cap, BBRI menembus level baru, yakni Rp800 Triliun di 2023, yakni di sekitar Mei. Kenaikan harga saham yang sempat menembus level ATH pada akhir Juli dan Agustus lalu, kapitalisasi pasar (market cap) BBRI pernah menyentuh pula level tertinggi, yakni mencapai Rp871,46 triliun pada saat intraday.