2016, BPJS Ketenagakerjaan targat dana kelolaan Rp 246,52 triliun
Tumbuh 20 persen dibandingkan perolehan dana kelolaan tahun lalu yang sebesar Rp 206,06 triliun.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 246,52 triliun tahun ini. Tumbuh 20 persen dibandingkan perolehan dana kelolaan tahun lalu yang sebesar Rp 206,06 triliun.
"Kami optimistis tahun ini kinerja akan lebih baik. Apalagi perekonomian sudah mulai pulih dibandingkan tahun lalu yang masih terkena dampak akibat perlambatan ekonomi. Kami akan bekerja keras untuk mencapai target dan memberikan manfaat lebih besar kepada pekerja,” jelas Kepala Urusan Komunikasi Eksternal BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja di Jakarta, Kamis (18/2).
-
Siapa yang dijamin BPJS Ketenagakerjaan? Seluruh pemain timnas yang berlaga di Piala AFF yang digelar di Stadion Jakabaring, Palembang ini akan dilindungi keselamatannya, sejak saat latihan terlebih saat pertandingan.
-
Apa saja program yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan? Dengan BPJS Ketenagakerjaan, para pekerja akan memperoleh perlindungan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
-
Kenapa Pemkot Makassar memberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja rentan? Sebagai tindak lanjut atas visi dan misi Walikota Makassar, Bapak Danny Pomanto, dimana beliau ingin menciptakan Kota Makassar sebagai Kota yang resillience yaitu kota yang punya daya tahan. Sehingga, salah satu cara mendukung implementasi dari visi dan misi Kota Makassar tersebut adalah dengan memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja rentan di Kota Makassar,” ujar Yasir.
-
Siapa yang menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan? "Kami hadir mendampingi Ibu Suharti menyerahkan santunan kepada ahli waris dari peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdaftar pada PPNPN Biro Umum Kemendikbudristek," jelas Zainudin.
-
Bagaimana cara BPJS Ketenagakerjaan ingin mewujudkan perlindungan menyeluruh bagi pekerja Indonesia? "Program ini sangat sejalan dengan visi kami yaitu mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan dan menyejahterakan seluruh pekerja Indonesia. Selain tentu saja akan berkelanjutan. literasi yang baik nantinya tentu akan membantu kami mewujudkan perlindungan menyeluruh kepada pekerja Indonesia apapun profesinya, baik pekerja penerima upah (formal) maupun pekerja bukan penerima upah (informal), dengan terlindungi secara menyeluruh, pekerja dapat Kerja Keras Bebas Cemas, sejalan dengan kampanye komunikasi ke seluruh pekerja,” jelasnya.
-
Kenapa Pemkot Bontang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan? Tujuan kegiatan ini adalah untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021. Tentang optimalisasi Program Jaminan Sosial Ketengakerjaan dan untuk menjamin perlindungan sosial para pekerja di wilayah Kota Bontang.
Dengan target tersebut, dia melanjutkan, maka hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan diharapkan bisa menembus angka Rp 21,2 triliun. Meningkat 24 persen dibandingkan perolehan hasil investasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp17,7 triliun.
Sementara untuk kepesertaan aktif ditargetkan bisa mencapai 21,9 juta orang. Naik 15 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 19,1 juta peserta.
Dengan target kepesertaan tersebut, maka iuran tahun ini bisa mencapai Rp 42,6 triliun. Tumbuh 17 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 36 triliun.
"Dengan target pencapaian optimistis tersebut, manajemen BPJS Ketenagakerjaan langsung mengimplementasi strategi kerja untuk mendukung kinerja dan layanan yang lebih baik bagi pekerja," tegas Utoh.
Sepanjang tahun lalu kondisi perekonomian nasional masih belum membaik. Ini tercermin dari data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun cukup dalam sebesar 12 persen-13 persen.
"Dengan melihat kondisi pasar pada 2015 yang menurun, BPJS Ketenagakerjaan tetap mampu mencatatkan perolehan dana investasi sebesar Rp206,06 triliun atau meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014 sebesar Rp187,021 triliun," katanya.
"Sedangkan jika di rata-rata selama periode 2010-2015, dana investasi tumbuh 15,79 persen per tahun."
Sepanjang 2015, pencapaian total hasil investasi tercatat Rp 17,69 triliun dengan Yield on Investment (YOI) sebesar 9,09 persen. Tumbuh positif dibanding hasil intrumen investasi lainnya.
"Jadi, di tengah kondisi market yang menurun, BPJS Ketenagakerjaan masih meraih hasil investasi 9,09 persen atau cukup tinggi dibandingkan benchmark industri,” jelasnya.
Dia melanjutkan, hasil pengembangan program Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai 9,14 persen. Sementara Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 8,38 persen dan Jaminan Kematian (JKM) 8,04 pesen.
"Hasil pengembangan ini merupakan cerminan dari portofolio investasi yang sesuai dengan kebutuhan setiap program dan mengacu pada regulasi pengelolaan aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yaitu PP No. 99 Tahun 2013 dan PP No. 55 Tahun 2015."
(mdk/yud)