2017, Ekonomi RI diprediksi turun 0,72 persen akibat krisis China
Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat 0,03 persentase poin (pp) terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2016. Sementara, pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2017 diperkirakan turun 0,72 persen terhadap PDB.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan kebijakan pengetatan kredit pada ekonomi China akan berdampak pada turunnya perekonomian China. Hal ini akan berdampak pada turunnya pertumbuhan ekonomi dunia.
Melihat hal tersebut, dia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat 0,03 persentase poin (pp) terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2016. Sementara, pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2017 diperkirakan turun 0,72 persen terhadap PDB.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
"Ini dikarenakan pemerintah China akan melonggarkan target pertumbuhan ekonominya dan mengendalikan kredit, sehingga laju investasi akan tertahan. Upaya tersebut dilakukan agar China tidak mengalami hard landing pada perekonomiannya," kata Bambang di kantornya, Kamis (8/12).
Dia menambahkan, investasi yang melambat menyebabkan permintaan domestik menurun, disertai penurunan pendapatan yang berpengaruh pada penurunan konsumsi rumah tangga. Aktivitas ekspor impor juga melambat seiring dengan besarnya dampak penurunan pertumbuhan ekonomi China terhadap perekonomian dan perdagangan global.
Bappenas mencatat, konsumsi rumah tangga akan menurun 0,04 persen di tahun 2016, dan menurun 0,68 persen di tahun 2016. Sementara konsumsi pemerintah akan sesuai dengan target di tahun 2016, namun diperkirakan akan menurun 0,09 persen di tahun 2017.
Untuk investasi, diperkirakan akan menurun sebesar 0,03 persen di tahun 2016, dan menurun sebesar 1,02 persen di tahun 2017. Ekspor diperkirakan menurun sebesar 0,02 persen di tahun 2016, dan menurun sebesar 0,71 di tahun 2017.
"Untuk impornya juga diperkirakan menurun sebesar 0,03 persen di tahun 2015, dan menurun sebesar 0,76 persen terhadap PDB di tahun 2017," imbuh Bambang.
Baca juga:
Indef sebut Dolar AS akan tetap jadi mata uang perdagangan global
IAI sebut akuntan Indonesia belum bisa bersaing di level ASEAN
Menteri Susi sebut ekspor ikan Indonesia bakal terus melesat
Rupiah terus menguat, sentuh level Rp 13.271 per USD
Ini strategi Sri Mulyani permudah swasta bangun infrastruktur RI
Wapres JK: Tambah utang Rp 1.000 triliun itu fakta harus kita capai
Jokowi: Jika setengah WP ikut TA, kita tak perlu utang luar negeri