2017, pesawat Boeing 737-800 bisa mendarat di Bandara Silangit
Rencananya, landasan pacu bandara tersebut akan diperpanjang.
Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada tahun depan akan mulai bisa mendaratkan pesawat berbadan sedang atau narrow body jenis Boeing 737-800. Saat ini, Angkasa Pura II tengah melakukan perpanjangan landasan bandara tersebut.
Direktur Pelayanan dan Fasilitas Bandara PT Angkasa Pura II (Persero) Ituk Herarindri mengatakan saat ini pihaknya tengah memperpanjang landasan pacu (runway) dari yang saat ini 2.250x30 meter persegi menjadi 2.400x30 meter persegi pada tahap 1 dan menjadi 2.650x45 meter pada tahap 2.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
"Untuk Tahap 1 kita targetkan Maret 2017 sudah selesai, sementara untuk Tahap 2 targetnya Juli 2017," ujar Ituk seperti dilansir Antara Medan, Jumat (19/8).
Saat ini, Bandara Silangit hanya bisa didarati oleh pesawat Boeing 737-500 yang berkapasitas 120 penumpang dan ATR. Kehadiran Bandara Silangit meningkatkan animo penumpang, sehingga calon penumpang tidak perlu melakukan perjalanan darat selama tujuh jam ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang.
Selain itu, dengan adanya penetapan Danau Toba sebagai sakah satu dari 10 destinasi utama dari Kementerian Pariwisata, turut memicu peningkatan volume penumpang. Hal itu terlihat dari data penumpang sepanjang 2015, yaitu 17.000 penumpang, sementara tahun ini satu bulan sudah terhitung 15.000 penumpang.
"Target kita satu tahun bisa 180.000 penumpang," katanya.
Selain perpanjangan landasan pacu, Ituk mengatakan pihaknya juga tengah melakukan pelapisan dan perkerasan landasan pacu dari 32 centimeter (cm) menjadi 42 centimeter. Sementara itu, lanjut dia, untuk apron akan diperluas menjadi 140x300 meter persegi. Maskapai yang sudah beroperasi saat ini Bandara Silangit, yaitu Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Susi Air dan Wings Air.
"Kita juga sedang tahap pembicaraan dengan Lion Air untuk membuka rute ke sini," tambahnya.
Terkait investasi, Angkasa Pura II mengeluarkan investasi perpanjangan landasan pacu sebesar Rp 130 miliar dan pelapisan landasan pacu Rp 41 miliar.
Dalam kesempatan sama, General Manajer Bandara Silangit Hotasi Manalu mengatakan akan melakukan pemagaran di seluruh area sisi udara dan sisi darat, yaitu 7.700 meter persegi dengan tinggi pagar 2,4 meter. Alasannya, saat ini masih ada sejumlah penduduk setempat yang melintas di sisi udara bandara.
"Semua akan kita pagar karena saat ini baru berupa pelarangan melintas mulai dari pukul 08.00-15.00 atau sampai pengoperasian pesawat selesai," kata Hotasi.
Baca juga:
Desember 2016, AP I terbitkan obligasi senilai Rp 3 T
Angkasa Pura I dapat pinjaman dari 5 perusahaan senilai Rp 4 T
Daftar terbaru 10 bandara terbaik di Asia, tak ada dari Indonesia
Intip perkembangan proyek kereta bandara yang akan rampung 2017
Warga Manado protes nama Bandara Sam Ratulangi diubah
AP II: Di T3 Ultimate, banyak kendaraan parkirnya di pinggir jalan
Demo warga di Polonia berujung ricuh, anggota TNI pukuli warga