2018, investasi industri manufaktur diprediksi meningkat tajam
Center of Reform on Economics (CORE) memprediksi investasi pada sektor industri manufaktur bakal meningkat di tahun 2018. Hal ini terlihat dari peningkatan pada index pengukur atau Purchasing Manager Index (PMI) pada sektor manufaktur Nikkei maupun peningkatan Prompt Manufactur Index (PMI) Bank Indonesia (BI).
Center of Reform on Economics (CORE) memprediksi investasi pada sektor industri manufaktur bakal meningkat di tahun 2018. Hal ini terlihat dari peningkatan pada index pengukur atau Purchasing Manager Index (PMI) pada sektor manufaktur Nikkei maupun peningkatan Prompt Manufactur Index (PMI) Bank Indonesia (BI).
"Di sektor manufaktur, investasi yang menurun sepanjang tahun lalu berpotensi meningkat di tahun ini," ungkap Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhammad Faisal di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (24/4).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
Dia menjelaskan PMI Nikkei mengalami peningkatan tipis pada kuartal pertama 2018 ini. Pada triwulan pertama tahun ini, PMI Nikkei mencapai 50,7 persen atau meningkat 0,6 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 50,1 persen.
PMI BI, pun meningkat cukup signifikan pada kuartal pertama tahun 2018. Pada triwulan pertama 2018 ini, PMI BI meningkat 4,02 poin dari triwulan pertama 2017 menjadi 51,97.
"Nilai indeks PMI diatas 50 ini menunjukan adanya ekspansi produksi yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur melihat adanya perbaikan permintaan. (Tentu hal) ini akan mendorong investasi di sektor manufaktur yang lebih baik," kata dia.
Peningkatan realisasi investasi juga diprediksi meningkat pada sektor primer seperti pertanian dan migas (Minyak dan Gas). Hal tersebut didukung oleh deregulasi (pemangkasan perizinan) yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebagai salah satu contohnya, Kementerian ESDM sudah memangkas sekitar 18 regulasi. Selain itu 23 sertifikasi, perizinan dan rekomendasi di sektor migas juga sudah dipangkas oleh Kementerian ESDM.
Menurut dia, pada kuartal pertama 2018 saja, investasi dibidang hulu migas mengalami peningkatan yang cukup besar. Tercatat pada triwulan pertama, investasi sektor migas meni giat 26,3 persen (yoy).
Di sektor pertanian, nilai investasi mengalami kenaikan rata rata sebesar 56,7 persen untuk PMA. Sedangkan PMDN mengalami peningkatan 14,2 persen setiap tahunya. Peningkatan ini didorong oleh penyesuaian dan pencabutan regulasi sebanyak 241 dan 50 peraturan keputusan Menteri Pertanian.
"Investasi sektor Primer (pertanian dan migas) meningkat karena adanya diregulasi peraturan pemerintah dibawah Kementan dan KemenESDM," kata Faisal.
Sebaliknya, sektor konstruksi diprediksi akan mengalami pelemahan di sisa kuartal tahun 2018 ini. Padahal sebelumnya, sektor konstruksi menjadi penunjang investasi seiiring maraknya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah.
Pelemahan investasi di sektor konstruksi tidak terlepas dari rencana pemerintah untuk membatalkan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya yang hingga saat ini belum terealisasi. Selain itu, melemahnya investasi konstruksi juga dikarenakan maraknya kecelakaan konstruksi yang belakangan banyak terjadi dalam pembangunan infrastruktur.
"Dari sisi investasi pembangunan infrastruktur yang merupakan prioritas pemerintah masih menjadi kontributor penting tumbuhnya investasi tahun ini. Tapi, investasi sektor ini (konstruktif berpotensi melemah," tandasnya.
Baca juga:
Tingkatkan investor lokal, OCBC NISP gelar talkshow bertajuk One Wealth
Menko Darmin sebut ada 31.937 aturan hambat investasi dalam negeri
Hingga Maret 2018, investasi EBT baru mencapai 14,7 persen
BKPM prediksi kemudahan izin pekerja asing masuk RI lejitkan investasi 20 persen
Surga investasi di Kota Palu
BI sebut tahun politik beri dampak positif bagi investasi RI