2019, pemerintah usulkan subsidi solar hingga Rp 2.000 per liter
Pemerintah mengusulkan anggaran solar subsidi menjadi Rp 2 ribu per liter dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Angka ini naik Rp 1.500 dari yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar Rp 500 per liter.
Pemerintah mengusulkan anggaran solar subsidi menjadi Rp 2 ribu per liter dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Angka ini naik Rp 1.500 dari yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar Rp 500 per liter.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, dalam RAPBN 2019 harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) ditetapkan dalam kisaran USD 60 sampai USD 70 per barel. Jauh lebih tinggi dari penetapan ICP APBN 2018 USD 48 per barel.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Bagaimana cara pemerintah mensosialisasikan aturan baru BBM Subsidi? Sebelum pelaksanaan aturan baru tersebut, pemerintah akan melakukan sosialisasi secara intensif mulai September 2024. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat mengenai siapa saja yang berhak menggunakan BBM Subsidi, serta mekanisme pengawasannya.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
"ICP USD 48 per barel realisasi Juni USD 64-65 per barel memang enggak ada yang tahu, tapi diusulkan siling USD 60-70 per barel," kata Jonan, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR Jakarta, Kamis (19/7).
"Subsidi harga, idealnya ya menjadi Rp 2.000 itu sudah plus margin. Kalau pakai Rp 500 dengan ICP 66, ya itu tidak bisa juga," tuturnya.
Menurut Jonan, usulan besaran subsidi solar Rp 2.000 per liter merupakan batas maksimum, jika harga minyak mengalami penurunan maka besaran subsidi akan diturunkan menyesuaikan pergerakan harga.
"Kalau mengenai subsidi minyak solar raker Juni Rp 1.500-2.000 per liter ini ada maksimum, mengikuti harga minyak dari waktu ke waktu. Ini tidak dipatok 1.500 kalau turun bisa seribu bisa Rp 500 per liter," ucapnya.
Jonan melanjutkan, anggaran tambahan subsidi solar bisa bersumber dari kelebihan pendapatan sektor migas yang di atas target, akibat kenaikan harga minyak dunia. "Jadi ini kantung kiri kantung kanan kalau ICP naik mau dibuat untuk apa?, kami juga mengusulkan ke Kementerian Keuangan idealnya kalau plus margin jadi Rp 2 ribu," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, mengatakan Kementerian ESDM telah mengusulkan tambahan subsidi Solar sebesar Rp 1.000 per liter, dari sebelumnya Rp 500 per liter. Jika dikabulkan maka subsidi Solar menjadi sebesar Rp 1.500 per liter.
"Kan usulan ESDM itu tambahan subsidi. Nah itu Kita usulkan segitu (jadinya Rp 1.500). Kita tunggu dari keuangan," kata Arcandra, di Jakarta, Sabtu (19/5).
Arcandra mengungkapkan, usulan tambahan subsidi Rp 1.000 per liter mempertimbangkan arus kas Pertamina. Sebab, saat harga minyak dunia naik pemerintah memutuskan harga Solar tetap, tidak mengikuti pergerakan harga minyak.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani: Pertama kalinya, pendapatan negara bakal tembus Rp 2.000 triliun di 2019
Menhub Budi: Serapan anggaran kita rendah karena butuh proses dan tender
Ini pesan penting Jokowi dalam penyusunan APBN 2019
Sri Mulyani prediksi defisit anggaran 2,12 persen, lebih rendah dibanding target APBN
Sri Mulyani: Pendapatan negara tembus Rp 833,4 triliun, tertinggi dalam 3 tahun