3 CEO startup beri tips hadapi jalan terjal memulai bisnis di Indonesia
Memulai bisnis memang tidak semudah yang dibayangkan, ada banyak hal yang harus dipenuhi dan segenap peraturan yang harus dipatuhi. Bahkan di Indonesia sendiri, ada banyak tantangan yang harus dihadapi pengusaha pemula untuk memulai bisnis.
Memulai bisnis memang tidak semudah yang dibayangkan, ada banyak hal yang harus dipenuhi dan segenap peraturan yang harus dipatuhi. Bahkan di Indonesia sendiri, ada banyak tantangan yang harus dihadapi pengusaha pemula untuk memulai bisnis.
Mulai dari ekosistem pendukung yang belum sepenuhnya mumpuni, pertarungan bisnis, hingga birokrasi pemerintahan sungguh berbelit menjadi persoalan yang kerap kali mencekik tak cuma founder startup, namun juga mayoritas pengusaha di Indonesia.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara mengelola keuangan bisnis dengan lebih praktis? Untungnya, saat ini kamu bisa mengatur keuangan secara lebih praktis dengan mengandalkan Danamon Cash Connect (DCC). Dengan modal internet dan smartphone saja, kamu sudah bisa mengelola bisnis keuangan atas transaksi perbankan secara aman, real-time dan fleksibel, serta di mana saja.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Bagaimana cara agar mendapatkan keberuntungan? Beruntung adalah salah satu faktor yang juga ikut menentukan jika seseorang telah berusaha sekuat tenaga dan menyerahkan hasil dari usahanya kepada takdir.
-
Bagaimana cara memulai bisnis sampingan agar sukses? Untuk berhasil memulai bisnis sampingan, langkah pertama adalah memulai dari hal yang diminati.
-
Mengapa penting untuk mengelola keuangan dengan baik saat mengembangkan bisnis? Kelola Keuangan dengan Baik
Lembaga riset Value Penguin melansir daftar peringkat negara ASEAN dan tingkat kemudahannya dalam membangun startup. Dari 12 negara di Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat ke-8, artinya dianggap salah satu negara yang ‘tidak ramah’ bagi perkembangan startup.
Tak hanya untuk startup, peringkat kemudahan memulai bisnis di Tanah Air baru membaik empat tahun terakhir. Merujuk indeks Bank Dunia tahun lalu, Indonesia ada di urutan 72 secara global, meningkat dibanding 2015. Kala itu Indonesia masih berada di urutan 106 dari 190 negara yang disurvei.
Meski demikian, hal ini tidak menyurutkan niat para pengusaha pemula untuk memulai bisnis. Dikutip Vice Indonesia, 3 CEO startup dari bidang yang berbeda memberikan tips bagi para pemula yang ingin memulai bisnis di Indonesia.
CEO Kulina.ID, Andy Fajar Handika
Kulina diluncurkan pada tahun 2016. Menurut Andy, tahun pertama diluncurkan adalah masa-masa tersulit bagi Kulina. Namun, Andy tetap melakukan promosi hingga akhirnya Kulina bisa menerima 1.000 pesanan per hari.
Mengenai regulasi berbisnis, Andy pun pernah mengalami hal tersebut, seperti mengenai pajak dan sertifikasi halal. Namun, Kulina belum bisa secara legal mencantumkan logo halal, meski seluruh bahan baku dan peralatan terbukti halal.
"Terkadang beberapa costumer, walau sangat kecil angkanya, pernah menanyakan, kok tidak ada logo halal? Hal-hal seperti ini yang kami hadapi di bisnis makanan," kata Andy.
Terlepas dari hal itu, salah satu pelajaran yang dia dapat dalam berbisnis makanan adalah, buatlah produk sesuai dengan konsep bisnis. Sebab, menuruti permintaan customer dan holder membuat produk tidak mudah untuk dilakukan.
Founder dan CEO Gandeng Tangan, Jezzie Setiawan
Gandeng Tangan adalah micro finance marketplace, platform online di mana Anda bisa beri investasi atau pembiayaan kepada pedagang mikro. Bukan hanya pinjaman, pedagang mikro juga bisa mendapat pendampingan melalui local trustee di daerahnya masing-masing.
Jezzie mengatakan, 50 persen masyarakat hidup di bawah 2 dolar, yang berarti masih berada di bawah garis kemiskinan. Salah satu tindak langsung yang berdampak mengurangi kemiskinan adalah pekerjaan, di mana 97 persen pekerjaan di Indonesia diciptakan oleh UMKM.
"Mayoritas usaha mikro. Karenanya, untuk tingkatkan taraf hidup masyarakat, Gandeng Tangan berupaya menjadi micro finance marketplace bagi pengembangan startup UMKM di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat," katanya.
Menurutnya, salah satu tantangan mengembangkan startup adalah mencari tim yang solid dan rela berbuat apapun untuk startup. Selain itu, bicara juga tentang produk, pengembangannya dan tentu masalah financing dan permodalan.
"Kita terus mencari investment. Untuk pencarian investment, kami terus menyiapkan diri agar ‘investement ready’. Di 2015 kami memang belum ‘investment ready’. Nah, setelah bertransfomasi dari waktu ke waktu hingga sekarang, kami lebih percaya diri dan merasakan kita sudah lebih investment ready," imbuhnya.
Tantangan juga datang dari penarian tim human resource di digital startup, terutama di bagian IT, developer, programming. Persaingan mendapatkan SDM terbaik memang begitu ketat. ‘Harganya’ pun mahal. Sehingga itu juga menjadi tantangan buat kita.
Founder Femaledaily, Hanifah Ambadar
Female Daily pertama kali muncul, yaitu Februari 2005, berdasarkan keinginan dan kebutuhan Hanifah untuk menulis dan berbagi tentang beauty dan fashion. Akhirnya di 2007 dibuat forum diskusi untuk memfasilitasi pembaca supaya bisa ngobrol lebih jauh lagi, berbagi pengalaman and connect to one another.
Menurutnya, meski banyak tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis, namun dirinya harus tetap semangat dan menikmati setiap proses yang terjadi.
Untuk menghadapi setiap tantangan, Hanifah mengimbau untuk tetap fokus kepada solusi dan mencoba untuk selalu lebih kreatif. "Jadi jangan jadikan tantangan itu alasan untuk enggak maju," katanya.