3 Juta hektar irigasi rusak, terbanyak di Jawa dan Sumatera
3 Juta hektar irigasi rusak, terbanyak di Jawa dan Sumatera. Kementerian PU-PR menargetkan, pada akhir 2017, sudah menyelesaikan perbaikan seluas 1,9 juta hektar. Nantinya, lahan yang sudah selesai diperbaiki akan ditanami jagung atau tebu.
Hari ini, Kementerian Koordinator Perekonomian mengadakan rapat terbatas bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian BUMN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang dengan agenda pembahasan lahan untuk pangan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam laporannya, bahwa saat ini lahan irigasi yang perlu direhabilitasi mencapai 3 juta hektar dari total lahan 7,3 juta hektar.
"Jadi 7,3 juta hektar itu yang baik 54 persen, sisanya rusak ringan, rusak berat, sehingga tahun 2016 akan kita perbaiki. Makanya kita punya program pembangunan 1 juta hektar, dan perbaikan 3 juta hektar," katanya usai rapat di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/9).
Pihaknya menargetkan, pada akhir 2017, sudah menyelesaikan perbaikan seluas 1,9 juta hektar. Nantinya, lahan yang sudah selesai diperbaiki akan ditanami jagung atau tebu.
"Itu yang sekarang harus dipetakan oleh pak menko. Sehingga, 2 minggu lagi nanti kami rapat lagi untuk menentukan kebijakan ke depan, apakah untuk jagung di mana, tebu di mana," ujarnya.
Sementara itu, dari luas lahan yang harus diperbaiki, didominasi di Jawa dan Sumatera. Sedangkan, untuk lahan baru, lebih banyak di wilayah Timur.
Baca juga:
Pemprov Jateng dorong asuransi bagi petani jika gagal panen
Mahasiswa protes banyak lahan pertanian beralih jadi infrastruktur
Minimnya lahan di Indonesia jadi penyebab harga pangan melonjak
Petani Sumsel menjerit, harga pupuk dan bibit masih mahal
Kembangkan Petani lokal, Hero gandeng UGM dan Dinas Pertanian TPH
Mentan: Kami potong dana dinas demi lahan jagung 2 juta hektar
Menyaksikan ritual adat Seren Taun ke-648 di Sukabumi
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
-
Dimana Pertamina akan menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan infrastruktur hijau? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Dimana lokasi pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di IKN? Tim terpadu fokus mempercepat pembebasan lahan warga terdampak pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, lanjut Alimuddin, serta lahan milik warga masuk areal pembangunan jalan bebas hambatan atau tol seksi 6A dan 6B di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).