4 Hari tak dapat pasokan BBM, SPBU ini rugi Rp 25 juta
Yeusa mengaku kelangkaan juga terjadi di kawasan Jabodetabek.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa lokasi di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dalam beberapa hari ini terjadi kekosongan pasokan bahan bakar minyak (BBM). Salah satunya adalah SPBU Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
SPBU dengan kode 33-13401 ini sudah hampir 4 hari tak mendapat pasokan bensin dari Pertamina. Pengawas SPBU Pondok Kelapa, Yeusa, mengatakan jika tidak hanya pihaknya saja yang mengalami kekosongan, melainkan juga hingga SPBU di kawasan Bogor.
"Sejak Minggu siang kosong dan baru keisi tadi Kamis sore. Teman-teman di grup BBM pada teriak. Ada yang dari Bogor, dari Bekasi, Jakarta ada beberapa," ujarnya kepada merdeka.com saat ditemui di Kantornya, Kamis (3/12).
Yeseu mensinyalir terhambatnya pasokan akibat sistem pengiriman baru Pertamina. "Semenjak sistem pengiriman yang kemarin Sabtu dikeluarin. Saya tidak tahu apa nama sistemnya, tapi itu sistem pengiriman. Karena itu kadang suka banyak yang nyasar. Mungkin karena ngasih barcode, alamat, no pom, tapi masih banyak yang bingung," jelasnya.
Masalah ini membuat pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta. "Kita rugi sekitar Rp 20 juta - Rp 25 juta, ya lumayan, karena di sini juga tidak terlalu ramai," pungkasnya.
Baca juga:
Selain Premium, stok Pertamax juga kosong
Bos Pertamina tak percaya BBM Premium kosong di SPBU
Kekosongan stok, DKI Jakarta dan sekitarnya darurat Premium
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kapan Pertamina mencatat lonjakan konsumsi BBM tertinggi selama masa mudik? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga membangun tanki BBM dan LPG di Indonesia Timur? Apalagi kita tahu, Indonesia ini negara kepulauan dengan salah satu pola distribusi energi tersulit di dunia, jadi dengan adanya storage di lokasi-lokasi Indonesia Timur ini akan sangat berdampak terhadap ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.