4 Jawaban Mendag yang memicu kontroversi soal harga pokok naik
Terbaru, harga telur ayam mengalami kenaikan cukup tinggi. Di pasaran harga telur ayam mencapai Rp 30.000 per kg dari sebelumnya sekitar Rp 20.000 per kilogram.
Kenaikan harga pokok beberapa kali terjadi. Terbaru, harga telur ayam mengalami kenaikan cukup tinggi. Di pasaran harga telur ayam mencapai Rp 30.000 per kg dari sebelumnya sekitar Rp 20.000 per kilogram.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, beberapa kali pula menjelaskan pemicu kenaikan harga pokok yang terjadi. Namun penjelasan-penjelasan atau jawaban Mendag tak jarang menimbulkan kontroversi. Berikut ulasannya.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa keunggulan pasir kucing wangi yang dijual dengan harga terjangkau? Cub n Kit Scented Cat Litter menawarkan pasir kucing wangi dengan kualitas premium dan harga terjangkau.
-
Penghargaan apa yang diterima Denpasar dari Mendagri Tito? Wali Kota Denpasar, Bali, IGN Jaya Negara mendapat penghargaan Upakarya Wanua Nugraha dari Kementerian Dalam Negeri sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kerja kerasnya memimpin dan mengembangkan Denpasar menjadi pusat perkotaan berkelanjutan dan berkualitas.
-
Penghargaan apa yang diterima Banyuwangi terkait pengadaan barang dan jasa? Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih penghargaan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa secara elektronik di ajang Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2024 atas kategori kabupaten dengan jumlah transaksi produk dalam negeri terbanyak.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
Saat telur naik
Beberapa hari belakangan, harga telur mengalami kenaikan. Tentunya kenaikan ini menyebabkan gejolak di masyarakat. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mengatakan salah satu penyebab meroketnya harga telur adalah pagelaran Piala Dunia. Di mana saat Piala Dunia berlangsung permintaan telur ayam meningkat sebagai konsumsi rumah tangga.
"Karena tengah malam itu (makan) nasgor (nasi goreng) pakai telor, Indomie telur, dan kornet, pakai telur juga," katanya di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (16/7).
Bawang putih mahal
Kenaikan harga bawang putih beberapa waktu lalu membuat pedagang dan masyarakat 'menjerit'. Saat itu harga bawang putih di pasaran cukup mahal yaitu Rp 32.000 per kilogram.
Mengetahui kenaikan itu Mendag cukup santai menghadapinya. Dia bahkan menyarankan masyarakat tidak usah makan bawang putih jika harganya mahal. "Tidak usah makan bawang putih, tidak apa kan," canda Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sembari tertawa saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (25/4).
Meski pernyataan itu bercanda akan tetapi menimbulkan kontroversi di berbagai pihak.
Harga cabai rawit merah meroket
Cabai rawit merah sering kali mengalami kenaikan. Khususnya jelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Beberapa waktu lalu, harga cabai rawit merah sempat tembus Rp 90.000 per kilogram. Kenaikan tersebut membuat semua pihak terkejut.
Kala itu, Mendag Enggartiasto Lukita mengimbau agar masyarakat menanam sendiri kebutuhan pokok ini. Hal tersebut dianggap salah satu jalan keluar apabila ada kenaikan yang teramat tinggi. "Tanam sendiri cabai, kita ada solusi yang tidak ilmiah," katanya beberapa waktu lalu.
Ketika beras mahal
Pernyataan Mendag Enggartiasto Lukita yang memicu kontroversi ketika beras mahal. Saat itu beras medium mencapai Rp 14.000 per kilogram. Dengan begitu, menurut Enggar, masyarakat harus bisa menawar harga beras.
Sebab terkadang pedagang memberikan harga lebih mahal sebagai strategi dagang. "Iya kan harusnya (beras) ditawar kan (belinya) di pasar," ucapnya beberapa waktu lalu.
Pernyataan Mendag Enggar ini sempat disindir oleh politikus PKS, Mardani Ali Sera melalui akun twitternya. "Beras naik, suruh diet jangan banyak makan. Cabe mahal, suruh nanam sendiri. Daging mahal, makan keong sawah. Daging melonjak, makan jeroan. Sarden ditemukan cacing, sehat berprotein. Yang terbaru: harga beras mahal, tawar aja," cuit Mardani.
(mdk/has)