5 Bisnis yang Prospektif di Masa Depan Versi Ignasius Jonan
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan ada 5 bisnis yang prospektif di masa depan, mulai dari mobil listrik hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan ada 5 bisnis yang prospektif di masa depan, mulai dari mobil listrik hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
"Saya bilang tuh, they are coming (mereka datang), bukan they will come (mereka akan datang). They are coming faster and faster to our life (mereka datang semakin cepat dalam hidup kita)," kata Jonan di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (26/11).
-
Apa itu iklan digital? Keunggulan utama iklan digital yaitu kemampuannya untuk menargetkan iklan secara spesifik. Adanya database pengguna dan perilaku online, perusahaan dapat menyajikan iklan hanya kepada kelompok audiens yang ditentukan.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Mengapa Ganjar berpendapat hilirisasi industri digital penting? Maka dari itu hilirisasi industri digital penting dilakukan supaya aturan tersebut semakin kuat dipegang para seniman hingga musisi.
-
Apa yang dilakukan oleh para pekerja dengan kloning digital mereka? Mereka menggunakan kloning digital ini untuk membantu menyelesaikan tugas sehari-hari, mulai dari menghadiri pertemuan hingga menanggapi email.
-
Apa tujuan dari acara Indonesia Berdaulat Digital (IBD)? Acara Indonesia Berdaulat Digital (IBD) bertujuan untuk memajukan diskursus dan komitmen pemerintah, industri dan masyarakat Indonesia dalam memperkuat ekosistem internet Indonesia.
Bisnis yang pertama, yakni energi baru terbarukan yang dinilainya wajib untuk dikembangkan di masa depan. "Renewable energy ini menurut saya, it is mandatory (ini wajib). Mau dihitung bagaimana pun it is beyond economic calculation (di luar hitungan ekonomi), ini harus duduk mau beres bagaimana," katanya.
Bisnis selanjutnya yang prospektif di masa depan, yakni kendaraan atau mobil listrik. Menurutnya, apapun nanti teknologinya, baik hidrogen maupun baterai litium, pengembangan kendaraan listrik harus dilakukan demi masa depan dunia.
Jika dalam 10 tahun ke depan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa mencapai USD10 ribu, dia membayangkan banyaknya kendaraan yang akan digunakan warga.
"Misal dalam 10 tahun, GDP 2030 itu 10 ribu dolar AS, atau naik 2,5 kali dalam 10 tahun, itu berapa kendaraan bermotor yang dibutuhkan. Kalau semua pakai combustion engine, luar biasa polusinya. Apalagi kita tidak tertib menggunakan combustion engine yang ramah lingkungan," katanya.
Bisnis lain, yaitu bisnis online. Perkembangan bisnis daring akan memberi dampak pada platform properti secara keseluruhan. Dia menilai gedung perkantoran, perumahan dan properti lainnya harus mendukung ketersediaan koneksi internet yang cepat.
"Mungkin sekarang kompleks perumahan atau wilayah dengan broadband (koneksi internet cepat) luar biasa, yang fast broadband, itu mungkin nilainya akan naik," katanya.
Bisnis Lainnya
Bisnis keempat, yaitu bisnis di sektor lingkungan hidup. Menurut Jonan, kini semakin banyak pihak yang memberikan perhatian khusus terhadap lingkungan. Bahkan PBB dan World Economic Forum (WEF) pun sudah mendorong program penanaman 1 triliun pohon di dunia.
"Uni Eropa, waktu saya bertugas juga sudah ribut mempermasalahkan hasil perkebunan sawit kita, apakah ini memenuhi standar eco friendly atau tidak. Ini akan datang, tidak hanya secara bidang karena makin lama akan datang," katanya.
Terakhir, bisnis yang tidak kalah penting sudah mulai masuk dalam kehidupan adalah kecerdasan buatan atau AI. Bisnis ini merupakan tulang punggung dari revolusi industri 4.0 yang tengah digadang-gadang pemerintah. Teknologi tersebut juga yang nantinya akan menciptakan aktivitas robotik yang bisa menggantikan peranan manusia.
"Ini kalau datang, negara kita harus memikirkan work force (tenaga kerja) kita mau dididik bentuk apa lagi. Kalau Dubes mungkin enggak bisa pakai robot, tapi banyak kegiatan bisa pakai robot. Banyak. Work force kita bagaimana, ini yang harus kita lakukan untuk bisa menyesuaikan dengan zaman masa depan," tandasnya.
(mdk/azz)