5 Tindakan orangtua agar anak sukses di masa depan
Tak ada yang lebih diinginkan orangtua daripada melihat anak-anak mereka bahagia lahir batin.
Para orangtua pasti ingin melihat anaknya sukses saat dewasa. Meski belum ada resep resmi apa yang harus orangtua lakukan agar anak sukses, namun, penelitian sejumlah psikolog telah menemukan kecenderungannya.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (9/12), para psikolog mengemukakan bahwa seorang anak yang sukses datang dari cara mendidik dan bersikap para orangtua.
Menjadi orangtua memang tidak selamanya mudah. Sejak membangun rumah tangga hingga mempunyai keturunan, para orangtua selalu rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk kelangsungan hidup anak-anak mereka.
Tak ada yang lebih diinginkan orangtua daripada melihat anak-anak mereka bahagia lahir batin. Berikut merdeka.com akan merangkum apa dan bagaimana yang dibutuhkan para orangtua agar anaknya menjadi orang sukses.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Apa saja tips sehat untuk menjaga kualitas hidup lansia? Pemenuhan Nutrisi yang SeimbangAsupan gizi yang tepat merupakan kunci utama untuk menjaga kesehatan lansia. Menurut dr. Inge, makanan yang dikonsumsi lansia harus mencukupi kebutuhan kalori dan nutrisi yang diperlukan agar mereka memiliki berat badan ideal dan tetap sehat."Makanan itu harus mencukupi kebutuhan kalori dan bergizi, sehingga lansia mendapatkan berat badan yang ideal dan sehat," ujar dr. Inge dilansir dari Antara.Lansia memerlukan asupan zat gizi dasar seperti karbohidrat kompleks yang bisa didapatkan dari nasi, kentang, dan umbi-umbian. Selain itu, protein dan lemak yang berasal dari telur, ikan, serta daging juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Tak lupa, vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan harus dikonsumsi untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Apa saja tips penting yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan saraf? Menjaga kesehatan saraf sangat penting untuk memastikan fungsi optimal sistem saraf kita. Berikut adalah enam tips yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan saraf: 1. Konsumsi Nutrisi yang Seimbang, 2. Rutin Berolahraga, 3. Tidur yang Cukup, 4. Manajemen Stres, 5. Hindari Toksin, 6. Tetap Aktif Secara Mental.
-
Apa saja yang termasuk dalam kebutuhan utama dalam tips hidup hemat? Kebutuhan mencakup hal-hal esensial untuk kelangsungan hidup, seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, dan perawatan kesehatan.
Ajarkan anak mengerjakan tugas sehari-hari
Mantan dekan Stanford University, Julie Lythcott-Haims, mengatakan jika seorang anak tidak mengerjakan sendiri tugasnya berarti ada orang lain yang mengerjakan. Artinya, sang anak tidak akan mengetahui pentingnya suatu pekerjaan untuk diselesaikan dan berkontribusi pada penyelesaiannya.
Hal ini tentu menjadi kontraproduktif saat sang anak kelak memasuki dunia pekerjaan. Dia percaya anak yang mampu mengerjakan tugasnya sendiri seperti mencuci baju akan mampu bekerja sama dengan rekan kerja nantinya.
"Dengan mereka mengerjakan tugasnya, seperti membuang sampah atau mencuci pakaiannya sendiri, maka dia akan berpikir bahwa 'saya harus bekerja untuk hidup agar menjadi bagian dari kehidupan'."
Orangtua mengajarkan sang anak bersosialisasi
Peneliti dari Pennsylvania State University dan Duke University menemukan lebih dari 700 orang yang diteliti mengakui ada korelasi antara pendidikan bersosialisasi pada masa kecilnya dengan sukses mereka di dunia kerja.
Responden yang mengatakan bahwa mereka yang telah mempelajari bagaimana berempati, menyelesaikan masalahnya sendiri, dan lain sebagainya akan mampu menyelesaikan pendidikan tingginya dan mendapatkan pekerjaan dengan mudah.
"Sejak kecil, kemampuan ini akan menentukan apakah anak tersebut akan menyelesaikan kuliahnya atau masuk penjara. Atau apakah mereka akan berakhir mendapatkan pekerjaan atau menjadi pemabuk," ujar Direktur Program Robert Wood Johnson Foundation, Kristin Schubert.
Tanamkan cita-cita tinggi pada anak
Profesor dari Universitas California, Neal Halfon, menggunakan data survei nasional pada 6.600 anak menemukan bahwa orangtua yang memiliki cita-cita tinggi untuk sang anak anak berefek signifikan dalam bagaimana mereka bersikap.
"Para orangtua yang mengajarkan anaknya dapat mengenyam pendidikan di universitas akan berupaya sebisa mungkin mewujudkannya dengan mengatur keuangan dan tabungannya," ujarnya.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa 57 persen anak-anak yang gagal diwajibkan untuk bisa mencapai bangku kuliah oleh orangtua, sementara, 96 persen yang berhasil ialah mereka yang diajarkan oleh orangtua manfaat dari kuliah.
Kehidupan keluarga yang harmonis
Anak-anak yang hidup dalam keluarga berkonflik seperti pertengkaran atau bahkan perceraian akan berkehidupan buruk dibanding mereka yang orangtuanya hidup bersama sampai tua.
Profesor dan Kepala dari Department of Human and Community Development Universitas Illinois, Robert Hughes, mengungkapkan sejumlah penelitian menunjukkan perceraian orangtua memberi pengaruh negatif pada tumbuh kembang anak.
Orangtua ajarkan anak matematika sejak dini
Analisa dari 35.000 responden anak di Amerika, Kanada dan Inggris menunjukkan bahwa pelajaran matematika yang didapat sejak dini berdampak positif anak pada masa pertumbuhan.
"Kemampuan ini tidak hanya membuatnya ahli dalam bidang matematika, namun juga kemampuan membaca sang anak," ujar Peneliti Universitas Northwestern, Greg Duncan.