Ada jalur Bus Rapid Transit di proyek 6 ruas tol dalam kota
Terintegrasi dengan Transjakarta.
Pemerintah bakal menyediakan jalur khusus Bus Rapid Transit (BRT) di proyek enam ruas tol dalam kota. Rencananya, PT Jakarta Tollroad Development (JTD) akan mulai menggarap proyek jalan bebas hambatan sepanjang 69,77 kilometer pada 2015.
"Bukan koridor Transjakarta, tapi untuk bus umum. Kami belum tahu apakah nanti operatornya Transjakarta atau bukan, itu nanti, sekarang kita bangun dulu," kata Kepala Badan Pembangunan Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum Ahmad Ghani Gazali, Jakarta, Jumat (25/7).
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Kenapa jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Siapa yang membongkar jalur kereta api Jogja-Bantul? Pada tahun 1943, pekerja Romusha Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang-Sewugalur untuk pembangunan jalur kereta api di tempat lain dan mengubah jalur Yogyakarta-Palbapang dari lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm.
-
Kapan Jalur Kereta Api Solo-Boyolali ditutup sebagai jalur kereta api umum? Pada tanggal 1 Agustus 1973, Perusahaan Jawatan Kereta Api menutup jalur tersebut sebagai jalur kereta api umum.
Menurut Ghani, tol layang tersebut bisa menjadi jalur alternatif di ibu kota. Namun, dia tidak bisa memastikan, apakah kehadiran enam ruas tol baru dapat mengurangi kemacetan Jakarta.
"Belum kita evaluasi, tapi memang akan membantu sistem jalan tol yang cuma ada JORR dan tol dalam kota, nanti ada lagi di tengah-tengahnya itu yang 6 ruas," ucap dia.
Direktur utama JTD Frans Sunito mengatakan di setiap ruas akan ada tiga jalur khusus BRT, satu jalur diantaranya juga bisa dilalui kendaraan nonbus. Nantinya, bus tersebut juga akan diintegrasikan dengan Transjakarta.
"Ini akan jadi tol pertama yang akan ada perberhentian terkoneksi dengan moda lain dan jalur panjang. Konsep berbeda dari Transjakarta, tapi akan terintegrasi. BRT tidak akan menurunkan penumpang di tol," jelas dia.
Jika sudah beroperasi, BRT ditargetkan dapat mengangkut 250 ribu penumpang per hari.
Secara rinci, proyek enam ruas tol dalam kota ini terbagi menjadi empat tahap dan direncanakan selesai pada tahun 2022. Awalnya, ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun, dan Sunter-Pulogebang (9,44 kilometer/Rp 7,37 triliun).
Kemudian, Duri Pulo-Kampung Melayu (12,65 kilometer/Rp 5,96 triliun), dan Kemayoran-Kampung Melayu (9,60 kilometer/Rp 6,95 triliun). Lalu Ulujami-Tanah Abang (8,70 kilometer/Rp 4,25 triliun). Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca (9,15 kilometer/Rp 5,71 triliun).
(mdk/yud)