Ada Transisi Energi, 1,5 Juta Pekerja Perlu Upgrade Skill dan Kompetensi
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menegaskan transisi energi tidak boleh mengakibatkan kemiskinan tetapi harus bisa meningkatkan kesejahteraan. Mengingat ada 1,5 juta orang yang bekerja dari sektor hulu sampai hilir.
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menegaskan transisi energi tidak boleh mengakibatkan kemiskinan tetapi harus bisa meningkatkan kesejahteraan. Mengingat ada 1,5 juta orang yang bekerja dari sektor hulu sampai hilir.
"Tentu saja, jangan sampai energi transisi ini menyebabkan kemiskinan tapi harus meningkatkan kesejahteraan," kata Nicke dalam Peringatan Hari Listrik Nasional Ke-77 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/11).
-
Bagaimana Pertamina mengadopsi transisi energi? Pertamina mencoba mengadopsi transisi energi secara bertahap. Di satu sisi, Pertamina menjaga ketahanan energi melalui penguatan bisnis minyak dan gas. Di sisi lain, juga meningkatkan pengembangan bisnis rendah karbon untuk memenuhi target net zero emission pada 2060.
-
Kenapa Pertamina terus mendorong transisi energi? Setelah semua negara berkomitmen terhadap penurunan karbon emisi menuju net zero emission, ada optimisme, ada kegamangan, ada kekhawatiran. Namun ini semua tidak menyurutkan langkah kita untuk terus melaksanakan energi transisi seperti yang disepakati bersama,” ungkap Nicke saat acara Pertamina Energy Forum 2023 di Ballroom Grha Pertamina (18/12).
-
Mengapa Pertamina penting dalam transisi energi? Sebagai negara yang kaya akan sumber daya panas bumi (geothermal), hal ini penting dalam upaya transisi energi.
-
Kenapa Pertamina fokus pada transisi energi? Nicke mengungkap energi adalah katalis pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya disaat yang sama, Indonesia terutama Pertamina perlu mengamankan energi sekaligus mengurangi karbon untuk mendukung target pemerintah mengenai Net Zero Emission pada 2060 mendatang.
-
Siapa yang menjadi pemimpin dalam transisi energi di Pertamina? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Siapa yang memimpin program transisi energi di Pertamina? "Percepatan transisi energi di Indonesia bukan hanya upaya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk mewujudkan ketahanan energi," ujar Nicke.
Dalam rangka transisi energi dibutuhkan kesiapan sumber daya manusia (SDM), dan investasi yang tidak murah baik secara penggunaan teknologi maupun SDM dengan kompetensi yang sesuai.
Dari sektor hulu tercatat ada 23 ribu pekerja di sektor energi. Sementara jika dihitung secara keseluruhan dari hulu ke hilir ada 1,5 juta pekerja yang perlu ditingkatkan dan diperbaharui baik keahlian maupun kompetensinya.
"Ini harus dipersiapkan. Tenaga kerja ini harus bisa beradaptasi, memiliki kompetensi yang relevan dalam bentuk up slilling maupun knowledge transfer," kata Nicke.
Dua hal ini tidak mudah diwujudkan dalam satu waktu dan bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak di tingkat global. Tak heran,sektor ini bisa membuka peluang baru dan pekerjaan baru. Maka investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) sangat besar.
"Kita sama-sama tahu investasi EBT ini besar, terbuka banyak, peluang, ada pekerjaan baru dan kompetensi baru," kata dia.
Baca juga:
OPEC Butuh Investasi USD 12 Triliun Penuhi Kebutuhan Energi Dunia
Transisi Energi di Indonesia Masih Punya Banyak Tantangan
Dunia Masih Butuh Investasi Sektor Migas Rp187.524 Triliun Hingga 2045
Wujudkan Ekonomi Hijau, Limbah Pertanian Bisa Gantikan Energi Fosil
Membuka Data Transisi Energi di Indonesia dan Komitmen untuk Energi Bersih
Menteri ESDM: Investasi Migas Masih Menjanjikan di Periode Transisi Energi