Adam Air, Pernah Berjaya di Indonesia Hingga Akhirnya Tutup dengan Penuh Misteri
Bisnis penerbangan merupakan bisnis yang masih diminati sejumlah pihak. Meski modal yang dikeluarkan tidak selalu berbanding lurus dengan keuntungan.
Bisnis penerbangan merupakan bisnis yang masih diminati sejumlah pihak. Meski modal yang dikeluarkan tidak selalu berbanding lurus dengan keuntungan.
Adam Air menjadi satu di antara maskapai asal Indonesia yang pernah menjadi primadona di kelasnya. Maskapai dengan warna identitas jingga itu didirikan pada tahun 2002 oleh bekas anggota DPR, Agung Laksono, bersama rekannya Sandra Ang.
-
Kapan Balai Yasa Madiun diserahterimakan ke PT Industri Kereta Api? Pada tahun 1981, Balai Yasa Madiun diserah terima dari Perusahan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
-
Siapa yang membuka pintu darurat pesawat? Pesawat Air China CA2754 yang berangkat dari Quzhou seharusnya terbang menuju Chengdu pada 4 Juli. Namun, seorang penumpang yang belum berpengalaman dalam penerbangan secara tidak sengaja membuka pintu darurat, yang memicu perintah evakuasi.
-
Apa saja jenis kereta api wisata yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia? Kereta api wisata yang diadakan oleh KAI ini memiliki beberapa tipe dengan karakteristik dan fasilitas berbeda-beda.
-
Bagaimana cara Lapangan Terbang Gorda menyembunyikan pesawat? Sebagai gambaran, di masa itu lapangan terbang Gorda masih terdiri dari rawa, rumput ilalang dan wilayah hutan. Saking tebalnya semak belukar, pesawat yang sudah melaksanakan misi tertentu akan langsung disembunyikan di dalam semak-semak. Kendati berukuran besar, keberadaan pesawat tetap tidak terlacak.
-
Kecoak apa yang berhasil nempel di jendela pesawat? Video yang dibagikan oleh akun @TripInChina ini menunjukkan bagaimana seekor kecoak yang berada di sela-sela jendela pesawat yang sedang terbang.
-
Siapa yang menciptakan bahan bakar pesawat pertama di Indonesia? Tokoh yang satu ini sangat berjasa besar bagi lahirnya TNI AU. Ia juga berhasil menciptakan bahan bakar pesawat terbang pertama di Indonesia.
Di bawah naungan PT Sky Connection Airlines, penerbangan perdana Adam Air dilakukan pada 19 Desember 2003, dengan rute Jakarta-Balikpapan. Sejak pertama kali beroperasi, Adam Air menjadi maskapai dengan performa menjanjikan.
Dalam kurun 7 tahun, Adam Air mampu meningkatkan jumlah penumpang dari 5 juta menjadi 25 juta orang.
Dari laporan Asian Times, terungkap, Putra Agung Laksono, David Laksono, pernah mengabdi sebagai Vice Presiden pada masa-masa awal berdirinya perusahaan. David selanjutnya membaktikan diri sebagai direksi.
Sementara, putra Sandra Ang, yaitu Adhitya Suherman dan Gunawan Suherman masing-masing menjabat presiden direktur dan chief executif officer. Sedangkan Yudhi Suherman bertindak selaku chief commercial officer.
Kinerja positif Adam Air bahkan mendapatkan apresiasi tinggi dari Center for Asia Pasific Aviation yang berbasis di Sydney, Australia. Adam Air bahkan diprediksi sanggup mengangkut 50 juta orang pada 10 tahun pertamanya.
Tahun pertama mengudara, Adam Air hanya mengandalkan dua pesawat jenis Boeing 737 yang dipinjamnya dari GE Capital Aviation Service. Dengan promosi besar-besaran di awal kemunculannya, Adam Air menawarkan masyarakat penerbangan dengan pesawat terbaru. Nyatanya, Boeing 737 yang digunakannya ternyata telah berumur 15 tahun.
Kinerja Adam Air yang berlari kencang memang berbuah hasil positif. Asia Pacific and Middle East Aviation Outlook Summit sempat menobatkan Adam Air sebagai Low Cost Airline of the Year di Singapura pada November 2006.
Bermodal kepercayaan dan kinerjanya tersebut, Adam Air makin percaya diri melebarkan bisnisnya ke kawasan regional. Manajemen telah menyusun strategi besar dengan mengembangkan rute penerbangan ke kawasan regional ke Kuala Lumpur, Bangkok dan Perth.
Meski banyak aroma tak sedap menghampiri Adam Air, bisnis perusahaan justru melesat pesat. Ditunjang pertumbuhan industri penerbangan di tanah air, sejumlah investor kakap dunia tak ragu menjalin kerja sama dengan Adam Air.
Keluarga Ang diketahui pernah menjalin kerja sama dengan sejumlah maskapai penerbangan internasional seperti Qantas Airways Ltd.
Bahkan, perusahaan pengelola dana asal Amerika Serikat, dikabarkan pernah berusaha mengambil alih Adam Air namun ditolak mentah-mentah oleh keluarga Ang. Pihak Ang menyatakan ingin tetap mengendalikan perusahaan.
Tawaran akuisisi ditolak, Adam Air pernah mewacanakan rencana pencatatan saham perusahaan di bursa saham Singapura. Langkah besar yang digadang bakal mendatangkan dana besar untuk pembelian pesawat baru serta mengangkat prestise perusahaan di mata internasional.
Pada 16 Maret 2009, pemerintah Indonesia kembali mengultimatum Adam Air terkait keberlangsungan bisnisnya. Hal ini terkait dengan penarikan separuh porsi saham perusahaan oleh investor. Beberapa hari kemudian, bos Adam Air mengumumkan telah mengandangkan lebih dari separuh armadanya karena gagal bayar.
Terpaan prahara yang melanda Adam Air mencapai puncaknya ketika salah satu pesawat mengalami kecelakaan di Batam. Kegagalan mendarat Boeing 737 di Bandara Batam membuat pemerintah bertindak lebih tegas, mencabut Air Operator Certificate bagi Adam Air. Pemerintah juga menginstruksikan Adam air menunjukan upaya perbaikan faktor keselamatan.
Tepat pada 18 Juni 2008, karier Adam Air, maskapai murah yang pernah menjadi terbaik di Indonesia, akhirnya berakhir. Pemerintah mencabut AOC Adam Air sekaligus larang terbang secara permanen dan sejak itu tidak ada lagi Adam Air di Indonesia.
Dan tentu saja tutupnya Adam Air masih menyisakan misteri atas kecelakaan fatal pada 1 Januari 2007 karena hingga kini tak ada satu pun korban yang bisa ditemukan. Korban dan pesawat hilang di lautan Sulawesi.
(mdk/azz)