Airlangga Sebut Kepemilikan Lahan Kebun Sawit Rakyat Hanya 41 persen
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan kepemilikan lahan kebun sawit masyarakat masih 41 persen. Oleh karena itu, Pemerintah masih perlu untuk mendukung petani kecil (smallholder) sawit agar daya saingnya dapat meningkat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan kepemilikan lahan kebun sawit masyarakat masih 41 persen. Oleh karena itu, Pemerintah masih perlu untuk mendukung petani kecil (smallholder) sawit agar daya saingnya dapat meningkat.
"Kebun sawit saat ini pemilikan masyarakat masih sebesar 41 persen, oleh karena itu small holder dari sawit perlu diberikan dukungan, terutama menghadapi isu perubahan iklim dan juga isu terkait dengan hasil kebun rakyat yang selama ini masih lebih rendah dibandingkan dengan kebun-kebun yang dimiliki oleh swasta maupun BUMN," kata Menko Airlangga dalam acara Pekan Riset Sawit Indonesia, Rabu (17/11).
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
Dalam kegiatan Climate Change Conference (COP26) 26 yang diselenggarakan di Glasgow beberapa waktu lalu, pemmerintah berkomitmen untuk mendukung petani kecil. Dalam COP26, komoditas pertanian termasuk sawit penting untuk pembangunan berkelanjutan terutama mempromosikan pembangunan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan berkontribusi kepada ketahanan pangan, mitigasi perubahan iklim dan peningkatan mata pencaharian dari pada petani.
"Smallholders memiliki berbagai tantangan terutama terkait dengan produktivitas dan kapasitas, dan tentu ketika pasar menghendaki standar lingkungan yang lebih tinggi resikonya adalah di tingkat smallholder," ujarnya.
Oleh karena itu pemerintah terus mendukung petani kecil agar mampu menghadapi tantangan tersebut, dan mendukung terhadap akses keuangan untuk para petani merupakan hal yang penting agar tantangan-tantangan itu bisa ditangani dan yang terutama terkait dengan aspek tata kelola dan logistik.
Untuk itu, dia menegaskan pentingnya melakukan riset dan pengembangan guna mewujudkan sawit Indonesia yang berkelanjutan agar mampu memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian dan berkesinambungan.
"Kami melakukan apresiasi apa yang dilakukan oleh BPDPKS dengan berbagai kerjasama dengan pemerintah maupun swasta serta partisipasi para akademisi, terutama agar mendukung BPDPKS terus menjaga budaya penelitian sehingga inovasi teknologi baru dibidang sawit bisa terus dikembangkan," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Airlangga Beberkan Peranan Industri Sawit Pulihkan Ekonomi
Menko Airlangga sebut Indonesia Bertekat jadi Penentu Harga CPO Global
Pendapatan BWPT Tumbuh 32 Persen di Kuartal III-2021
PTPN V Bantah Ambil Lahan Warga yang Tergabung Dalam Koperasi Sawit
Pedagang Pasar Soal Harga Minyak Goreng Rp 20.000 per Kg: Kenaikan Sudah Tidak Wajar
Petani Sawit di Kampar Adukan Nasib Lewat Surat Terbuka untuk Presiden