Analis sebut kurs dolar merosot akibat pidato Trump tak detail
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dibuka menguat di perdagangan hari ini, Senin (23/1). Melemahnya nilai tukar dolar disebabkan karena pidato Donald Trump saat dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) tidak detail Sehingga, hal tersebut memengaruhi perilaku pasar.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dibuka menguat di perdagangan hari ini, Senin (23/1). Rupiah dibuka di Rp 13.383 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.410 per USD.
Senior Economist Standard Chartered Bank Aldian Taloputra mengatakan melemahnya nilai tukar dolar disebabkan karena pidato Donald Trump saat dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) tidak detail Sehingga, hal tersebut memengaruhi perilaku pasar.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kenapa Presiden Sukarno merasa kesulitan keuangan? "Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno. "Dalam hal keuangan aku tidak mencapai banyak kemajuan sejak zaman Bandung," tambahnya.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
"Kan bisa saja pelaku pasar menilai pidatonya kurang detail. Speech Trump pertama kan dianggap kurang memberikan detil. Tadinya dolar menguat lalu lemah lagi," kata Aldian di Jakarta, Senin (23/1).
Dia menambahkan, kebijakan Trump dengan slogan 'American First' atau prioritaskan warga Amerika dinilai terlalu proteksionis. Sehingga, menurutnya kebijakan ini akan sulit diterapkan, mengingat setiap negara saling membutuhkan.
Bahkan, dia mengkhawatirkan adanya perlawanan dari mitra dagang jika kebijakan tersebut benar-benar diterapkan. "Kebijakannya itu butuh waktu. Jadi tidak bisa langsung keluarkan kebijakan. Ke Parlemen, dia mayoritas tapi bukan berarti seluruh kebijakannya didukung," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Peneliti Ekonomi Standard Chartered Bank untuk Amerika, Mike Moran mengatakan pihaknya akan terus mengawasi pergerakan dari nilai tukar dolar. "Kami akan terus memperhatikan seberapa kuat nilai tukar dolar. Sebab ini tidak hanya berpengaruh pada ekonomi global, namun juga berpengaruh pada ekonomi Amerika," jelas Mike.
Baca juga:
Travel Pratama klaim ringankan beban pemerintah kelola jamaah haji
Kerja sama pariwisata, Singapura buka penerbangan langsung ke Aceh
Pengamat: Trump punya kepentingan, tak mungkin musuhi Indonesia
Standard Chartered: Ekonomi Indonesia 2017 lebih baik dibanding 2016
Fasial Basri sebut Mentan Amran paling dilindungi Presiden Jokowi
Aksi 411 buat investor ragu tanam modal di Indonesia
Pemerintah antisipasi kebijakan Trump usai dilantik jadi Presiden AS