Anggaran Bantuan Sosial di 2022 Tembus Rp455 Triliun, Ini Rincian Penggunaannya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat, pemberian stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 dengan alokasi anggaran Rp455,62 triliun untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah memutuskan untuk mempertebal dana bantuan sosial dan meningkatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) dalam menghadapi kenaikan harga komoditas, energi dan pangan global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat, pemberian stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 dengan alokasi anggaran Rp455,62 triliun untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana cara membedakan Bansos milik Jokowi dengan Bansos Kemensos? Cara paling mudah mengetahui perbedaannya, Bansos milik Jokowi yakni pada tas kantong merah putih itu ada logo Istana Presiden RI. Sementara di versi Bansos Kemensos tertulis 'Bantuan Presiden Republik Indonesia Melalui Kementerian Sosial' namun tidak ada logo Istananya.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Kenapa Menko Airlangga Hartarto mengundang duta besar negara OECD? Pertemuan ini untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
-
Kapan Pangeran Cokrokusumo meninggalkan Bangkalan? Pada tahun 1845, rombongan Pangeran Cokrokusumo berangkat dari istana Kesultanan Bangkalan dengan menyeberangi selat Madura dan mendarat di pantai Gresik.
Program PEN sendiri dibagi dalam bidang Kesehatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp122,5 triliun, Perlindungan Masyarakat sebesar Rp154,8 Triliun, dan Penguatan Pemulihan Ekonomi sebesar Rp178,3 triliun.
"Khusus menjelang Ramadan ini, pemerintah meluncurkan penebalan perlindungan sosial terutama akibat kenaikan minyak goreng, besarnya Rp100.000 per bulan dan diberikan untuk 3 bulan sekaligus yaitu sebesar Rp300.000," ujar Menko Airlangga dalam keterangannya, Kamis (14/4).
Bantuan itu diberikan kepada lebih dari 20 juta masyarakat. Ditambah dengan penerima Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN) yang disalurkan kepada 2,5 juta masyarakat.
"Oleh karenanya, (bansos) Pemerintah akan segera disalurkan," tutur Menko Airlangga.
Terkait dengan peredaman inflasi, Pemerintah mendorong agar proses distribusi komoditas bisa berjalan dengan baik. Selain itu, Pemerintah Daerah diharapkan turut serta dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengontrol inflasi.
Tantangan Global
Sementara terkait dengan tantangan global yang terjadi akibat kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, pemerintah menilai Indonesia memiliki potensi mendapatkan pemasukan dari ekspor komoditas. Hal ini dikarenakan beberapa harga komoditas terus meningkat seperti batu bara, tembaga, gas alam, CPO, dan nikel.
Selanjutnya, pemerintah juga tengah memitigasi risiko yang dihadapi akibat kenaikan harga komoditas energi dan pangan yang terjadi akibat kondisi geopolitik tersebut.
Respon cepat dan sinergi yang baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta seluruh stakeholders dalam mengendalikan pandemi telah menjadikan Indonesia memiliki landasan ekonomi yang baik dan berhasil tumbuh sebesar 3,69 persen (yoy) pada tahun 2021.
Respons cepat ini kembali memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pemulihan ekonominya telah mencapai tingkat sebelum pandemi.
"Income per kapita yang sempat turun, kini bisa kembali ke USD 4,350. Sinyal pemulihan juga terlihat dari berbagai index di berbagai daerah," pungkasnya.
(mdk/idr)