Anjlok hingga 58 persen, Saham Taksi Express dibekukan
Saham TAXI anjlok menjadi hanya Rp 298 per lembar pada penutupan perdagangan 30 September 2015.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Hal ini dilakukan dalam rangka cooling down pada perdagangan tanggal 1 Oktober 2015.
Dalam pengumuman resmi BEI, pembekuan sementara saham Taksi Express ini dilakukan karena sahamnya anjlok parah mencapai 58,61 persen dalam waktu dekat.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
Pada penutupan perdagangan 11 September 2015, harga saham Taksi Express berada di level Rp 720 per lembar. Kemudian, sahamnya anjlok Rp 422 menjadi hanya Rp 298 per lembar pada penutupan perdagangan 30 September 2015.
"BEI perlu melakukan penghentian sementara saham TAXI pada perdagangan tanggal 1 Oktober 2015," kutipan pengumuman BEI yang ditandatangani oleh Kadiv Pengawasan Transaksi Irvan Susandy dan Kadiv Operasional Perdagangan Eko Siswanto.
Penghentian sementara perdagangan saham TAXI ini dilakukan di pasar reguler dan tunai. Tujuannya untuk memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang pengambilan keputusan investasinya.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan."