Antisipasi Penyelewengan Pupuk Subsidi, PIHC Bakal Pasang Cip dalam Karung
PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) berinisiatif melakukan pemasangan cip dalam karung pupuk subsidi. Rencana ini digulirkan guna mengantisipasi tindak curang penyelewengan pupuk subsidi yang kerap sulit dilacak.
PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) berinisiatif melakukan pemasangan cip dalam karung pupuk subsidi. Rencana ini digulirkan guna mengantisipasi tindak curang penyelewengan pupuk subsidi yang kerap sulit dilacak.
SVP Corporate Secretary Pupuk Indonesia Wijaya Laksana menyatakan, cip yang tertanam dalam karung tersebut nantinya bakal mendeteksi apakah distribusi pupuk subsidi tersebut tepat sasaran atau tidak.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Bagaimana penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan? Kemudian, penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan berdasarkan data e-RDKK dengan batas alokasi per kecamatan yang ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota.
-
Kenapa alokasi pupuk bersubsidi diusulkan untuk ditingkatkan? "Karena itu kita usulkan alokasi pupuk bersubsidi ditingkatkan dari 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Kita berupaya terus untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Presiden dan saat ini telah disetujui oleh DPR untuk mengembalikan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton," jelas Mentan Amran, Kamis (2/5/2024).
-
Siapa yang bercerita tentang isu pupuk subsidi kepada Ganjar Pranowo? "Di sini ada isu pupuk subsidi yang mengendalikan Pak Ganjar," ujar salah seorang petani.
-
Bagaimana cara petani di Desa Sukomakmur memperoleh pupuk? Lihun mengeluhkan pembelian pupuk yang harus menggunakan kartu tani. Kalau tidak menggunakan kartu itu, petani harus membeli pupuk eceran yang harganya sangat mahal.
"Kita pasang di karung ada semacam cip di setiap karung yang bisa digunakan untuk mendeteksi barang. Tracking, betul enggak itu sampai ke petani, atau dijual lagi," ujar Wijaya dalam sesi bincang media di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (13/3).
Kendati begitu, proses pemasangan cip dalam karung pupuk subsidi membutuhkan waktu tidak sebentar. Sebab, Pupuk Indonesia harus memastikan apakah alat pelacak tersebut tahan copot atau luntur selama proses pemindahan barang.
Selain mengembangkan inisiasi cip tersebut, Pupuk Indonesia telah melakukan pilot project aplikasi Rekan untuk melacak distribusi pupuk subsidi. Wijaya menilai, kunci mitigasi penyelewengan pupuk subsidi harus berdasarkan data.
"Jadi, untuk meminimalisir dampak dari ini, kuncinya sebetulnya di data. Kalau kita bisa tahu persis dan berapa (alokasi), kita bisa meminimalisir penyimpangan pupuk bersubsidi tadi," paparnya.
Saat ini, dia mengklaim aplikasi Rekan telah sukses dilaksanakan uji coba di Bali dan Aceh. Dia berharap penerapannya bisa turut diimplementasikan di setiap daerah. "Kita membuat retail management system, rekan. Ini kayak semacam apps yang dipasang distributor kios, mudahkan tracking barang keluar/masuk, kebutuhan tiap daerah, dan mendata petani yang mengambil barang," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kapasitas Produksi Pupuk Indonesia Diklaim Cukup Penuhi Kebutuhan Pupuk Subsidi
BUMN Pupuk: Optimalisasi Gudang untuk Tingkatkan Keandalan Sistem Distribusi
Kementan Gandeng Ombudsman Optimalisasi Pengawasan Penyaluran Pupuk Bersubsidi
Alokasi Pupuk Subsidi di Samosir Naik 15%, Didistribusikan ke Sejumlah Kecamatan
Ada Aturan Baru soal Penyaluran Pupuk Subsidi, dari Jenis Hingga Petani yang Berhak
Cerita Pabrik Pupuk Iskandar Muda, Mati Suri Satu Dekade Kini Dihidupkan Kembali