Antisipasi Resesi, Jokowi Ingin Perjanjian Perdagangan Ditingkatkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan tantangan berat ekonomi global tahun depan. Terlebih lagi, lembaga-lembaga internasional memperkirakan ekonomi global menuju ke arah resesi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan tantangan berat ekonomi global tahun depan. Terlebih lagi, lembaga-lembaga internasional memperkirakan ekonomi global menuju ke arah resesi.
"Oleh sebab itu, semuanya harus kita antisipasi dan ini bolak balik saya sampaikan, kuncinya ada di pertama peningkatan ekspor dan substitusi barang-barang impor. Kedua, yang sangat penting adalah juga investasi," tegas Jokowi dalam rapat terbatas tentang Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10).
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Jokowi mengekspresikan kemarahan saat membahas resesi dan krisis di Sidang Parlemen 2021? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan
-
Kapan Jokowi terlihat sedih saat membahas resesi dan krisis? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Bagaimana Jokowi memastikan ketersediaan beras? Selain melihat stok yang tersedia, Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat.
Mantan Gubernur DKI ini menekankan, peningkatan ekspor harus sejalan dengan investasi. Kerja sama perdagangan dengan negara-negara lain juga harus terus ditingkatkan.
"Saya sudah sampaikan baik kepada Mendag dan Wamendag, Menlu dan Wamenlu, saya sampaikan secara khusus bahwa perjanjian perdagangan harus kita lakukan secara terus menerus tanpa henti," ucapnya.
Saat ini, RI telah menandatangani kerja sama perdagangan dengan Australia. Dalam perjanjian tersebut, Indonesia akan memangkas bea impor sebesar 94 persen untuk produk asal Negeri Kanguru itu secara bertahap.
Jokowi ingin, perjanjian kerja sama tidak hanya dengan Australia. Melainkan menyasar negara-negara anggota ASEAN plus enam. Mereka adalah India, China, Korea Selatan, Jepang dan Selandia baru.
"Ini yang belum kita miliki perjanjian perdagangan dengan mereka. Saya minta agar diselesaikan. Dalam akhir tahun depan harus rampung. Sehingga yang berkaitan dengan ekspor bisa kita lakukan," katanya.
Baca juga:
Jokowi: Airlangga dan Sri Mulyani Tahu Apa yang Dikerjakan Hadapi Tekanan Global
Protes Krisis Ekonomi, Massa Lebanon Lumpuhkan Jalan dengan Bakar Ban Bekas
Indonesia Terancam Krisis Ekonomi di 2021
Penguatan UKM dan Koperasi jadi Kunci Utama RI Hadapi Ancaman Krisis Ekonomi
Keberhasilan dan Kegagalan Pemerintah Jokowi Periode I di Mata Pengusaha
Menko Darmin Beberkan Kekuatan dan Kelemahan Ekonomi RI di Tengah Resesi Global