AS cabut tarif khusus impor tekstil RI, pengusaha yakinkan tak berdampak signifikan
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, menjelaskan selama ini kinerja ekspor produk TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) Indonesia ke Amerika relatif stabil, meskipun bea masuk yang dikenakan negeri Paman Sam itu berkisar antara 12 sampai 30 persen.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump disebut tengah mengambil ancang-ancang untuk mencabut beberapa 'tarif khusus' yang diberikan Amerika kepada Indonesia. Trump bahkan sudah mencabut GSP (Generalized System of Preferences) produk tekstil Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, mengatakan bahwa kebijakan Trump tersebut tidak berpengaruh signifikan pada industri tekstil Indonesia. "(Dampak pencabutan GSP tekstil) Biasa saja. Tidak terlalu signifikan," ungkapnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (6/7).
Dia menjelaskan selama ini kinerja ekspor produk TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) Indonesia ke Amerika relatif stabil, meskipun bea masuk yang dikenakan negeri Paman Sam itu berkisar antara 12 sampai 30 persen.
Ade menyampaikan setiap tahunnya, rata-rata nilai ekspor produk TPT Indonesia stabil berada di kisaran USD 4,6 miliar. "Nilai ekspor TPT Indonesia USD 4,6 miliar. 90 persen garment," jelasnya.
Pada tahun ini, pihaknya menargetkan nilai ekspor produk TPT Indonesia akan menyentuh USD 4,8 miliar. "Untuk triwulan I baru mencapai USD 1,2 miliar. Target tahun ini ya USS 4,8 miliar," tandasnya.
Baca juga:
Perang itu dimulai besok pagi
Menko Darmin mulai siapkan langkah hadapi perang dagang dengan AS
Donald Trump ancam perang dagang, bukti ekonomi RI tak berkiblat pada AS
Trump memulai perang dagang dengan China, mata uang dan bursa Asia tertekan
Ini alasan AS ancam memulai perang dagang dengan RI serta solusi Pemerintah Jokowi
Kelapa sawit RI dicekal Eropa, Mendag Enggar siap buka pasar ke Afrika & Timur Tengah
Donald Trump beri sinyal perang dagang dengan Indonesia, ini tanggapan Mendag Enggar