Asal usul pencetus pembuatan pesawat di Indonesia versi Habibie
Salah satu tokoh pembuat pesawat sebelum Habibie adalah pendiri Garuda Indonesia.
Industri penerbangan dan kedirgantaraan di Indonesia sudah berumur lebih dari setengah abad. Selama ini, sosok yang dikenal sebagai pengembang industri penerbangan dalam negeri adalah BJ Habibie yang juga pernah menjabat sebagai orang nomor satu di republik ini.
Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie bercerita mengenai sejarah pesawat terbang di Indonesia. Ide dan sosok yang getol membuat pesawat terbang di Indonesia bukan datang dari Habibie, Soekarno ataupun Soeharto.
-
Apa penemuan utama B.J. Habibie yang merevolusi dunia penerbangan? Salah satu inovasi paling penting yang dihasilkan oleh BJ Habibie adalah Teori Crack Progression atau Teori Retakan.
-
Bagaimana BJ Habibie dianggap melakukan kebaikan saat menggantikan Soeharto? “Pak Habibie itu melakukan kebaikan bukan karena hukum, misalnya begitu beliau terpilih sebagai presiden menggantikan Pak Harto, apa yang diumumkan pertama? Saya akan memerintah sebentar karena tahun depan akan mengadakan pemilu,” kata Mahfud MD.
-
Apa yang menjadi kunci keberhasilan masa depan bangsa menurut BJ Habibie? Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan masa depan bangsa. SDM yang unggul dan berdaya saing akan mengantar Indonesia sejajar dan disegani bangsa lain.
-
Kapan BJ Habibie menggantikan Soeharto menjadi presiden? Ketika Orde Baru selesai, BJ Habibie yang menggantikan Soeharto memiliki etika untuk tidak melanjutkan pemerintahannya sampai 5 tahun.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Mengapa BJ Habibie menganggap penting belajar dan menganalisis di masa muda? Ketika muda kita habisi dengan bermalas-malasan maka tua juga akan malas-malasan lalu tak terasa besok mati, namun kalau kita banyak belajar dan banyak analisis maka saat dia tua dia menang.
Habibie menyebutkan, salah satu tokoh yang pertama kali ingin mengembangkan pesawat terbang adalah Wiweko Soepono. Dia berasal dari Angkatan Udara Indonesia. Wiweko juga ternyata sosok pendiri maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia.
"Wiweko ini kemudian diganti oleh Nurtanio. Beliau yang mengerti dan memahami pentingnya teknologi angkatan bersenjata," cerita Habibie di Jakarta, Rabu (26/9) malam.
Pada masa itu, angkatan udara atau TNI adalah yang paling mengetahui pentingnya teknologi khususnya di angkatan udara. Mereka selalu mendorong pembuatan pesawat hingga akhirnya Nurtanio gugur dalam tes flight.
"Nurtanio gugur di tes flight. Dia membuat pesawat FAR 23 tapi ukurannya kecil. Kita butuh FAR 25 itu yang besar. Dia gugur penerbangan engga maju maju-maju," kenangnya.
Setelah Nurtanio meninggal, Soekarno mengambil inisiatif untuk mengembangkan pesawat terbang. Akhirnya Soekarno mengangkat seseorang bernama Kurwet menjadi Menteri Komando Pelatih Pelaksana Pesawat Terbang.
"Dan yang melaksanakan ini semua waktu itu Marsekal Imam Sukoco. Saya kenal mereka semua," katanya.
Ketika itu, Habibie masih berada di Jerman untuk menyelesaikan studinya. "Waktu mereka aktif saya sedang menyelesaikan S3. Saya selesai S3 umur 28 tahun dan disuruh pulang melanjutkan ini," tutupnya.
(mdk/noe)