Asuransi jiwa Indonesia raup pendapatan Rp 99,88 T, naik 42,8 persen
Kenaikan pendapatan didukung oleh peningkatan hasil premi dan investasi asuransi jiwa Tanah Air.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)mencatatkan pendapatan sebesar Rp 99,88 triliun pada kuartal II-2016. Angka ini naik 42,8 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu hanya Rp 69,97 triliun.
Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim mengatakan, peningkatkan pendapatan didukung oleh meningkatnya total premi yaitu dari premi bisnis baru yang meningkat sebesar 10,8 persen menjadi Rp 43,41 triliun dan total premi lanjutan meningkat sebesar 9 persen menjadi Rp 31,19 triliun.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Selain itu, hasil investasi juga meningkat menjadi Rp 21,82 triliun dibanding periode yang sama tahun yang minus Rp 0,71 triliun.
"Pendapatan dari hasil investasi menunjukkan perbaikan di pasar modal dan menghasilkan pertumbuhan yang memuaskan serta mengalami kinerja signifikan industri asuransi jiwa selama 2016," ujar Hendrisman di Rumah AAJI, Jakarta Pusat, Senin (10/10).
Total investasi industri asuransi jiwa juga tercatat meningkat 13,2 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 362,92 triliun. Investasi asuransi jiwa kini bergeser dari deposito dari reksadana dan saham.
"Penurunan investasi deposito pada Kuartal II-2016 diakibatkan adanya regulasi pemerintah untuk menekan suku bunga acuan ke tingkat yang lebih rendah hingga berdampak suku bunga acuan deposito,"
"Selain itu, semakin baik IHSG menyebabkan sejumlah instrumen terkait pasar modal dari sisi investasi. Kami mencatat instrumen investasi dalam bentuk reksadana tetap menjadi kontributor tertinggi yaitu 33,4 persen dari total investasi industri asuransi jiwa di indonesia. Instrumen ini mengalami peningkatan 21,8 persen bila dibandingkan kondisi yg sma periode sebelumnya," tambahnya.
Sementara itu, total cadangan teknis asuransi jiwa di Tanah Air meningkat 12,8 persen menjadi Rp 310,41 triliun. Kelompok cadangan teknis perorangan pada kuartal-II meningkat 13,5 persen atau senilai Rp 268,53 triliun. Sementara cadangan teknis kumpulan tumbuh 6,8 persen atau Rp 39,20 triliun.
"Kenaikan ini jadi tolok ukur untuk peningkatan asuransi jiwa sehingga perusahaan asuransi jiwa stabil dan meningkat. Kami percaya peranan industri asuransi jiwa jadi salah satu sumber dana jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia."
Baca juga:
Luncurkan asuransi syariah, Adira Insurance incar premi Rp 5 M/tahun
Indonesia sasaran terendah di Asia, tapi potensi pasarnya besar
OJK: Aset asuransi jiwa tumbuh terendah dalam 5 tahun terakhir
Mentan Amran beri asuransi perkuat daya saing petani
Hasbullah Thabrany: Berbahaya jika asuransi perokok disahkan