Awal Pekan, Rupiah Melemah ke Level Rp 14.147 per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan awal pekan ini, Senin (4/3). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.137 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.120 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan awal pekan ini, Senin (4/3). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.137 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.120 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah kembali melemah usai pembukaan. Tercatat, saat ini nilai tukar berada di Rp 14.147. per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar Rupiah terhadap USD masih berpotensi untuk terus stabil menguat ke depannya. "Nilai tukar Rupiah ke depan akan bergerak stabil dan Rupiah saat ini masih undervalued," kata Perry saat ditemui di Masjid BI, Jakarta, Jumat (22/2).
Perry mengungkapkan, ada 4 faktor yang akan menjadi pendorong stabilitas Rupiah di tahun ini.
"Jadi ke depan stabilitas Rupiah akan didukung oleh 4 hal, yakni masuknya aliran modal asing tambah suplai valas (valuta asing) dalam negeri, kedua fundamental ekonomi lebih baik dari sisi pertumbuhan, inflasi rendah dan CAD yang juga menurun," ujarnya.
Perry mengungkapkan, ada 4 faktor yang akan menjadi pendorong stabilitas Rupiah di tahun ini. Selain itu, kenaikan suku bunga AS atau FFR yang dilakukan oleh The Fed tidak akan seagresif tahun lalu. Hal itu membuat posisi Rupiah semakin aman di pasar.
"Tentu saja ketiga FFR yang kan lebih rendah semula 3 kali, kemudian diturunkan 2 kali dan diperkirakan tahun ini hanya naik 1 kali FFR," jelasnya.
Terakhir adalah mekanisme pasar yang dinilai semakin membaik. "Keempat mekanisme pasar yang terus semakin baik, baik di swap, dan DNDF (Domestic Non Deliverable Forward)," tutupnya.
Baca juga:
Rupiah Bergerak Melemah ke Level Rp 14.068 per USD
Rupiah Menguat Tipis di Level Rp 13.989 per USD
Bos BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Terus Menguat Stabil
Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat Tipis di Rp 13.995 per USD
Bos BI Ungkap Syarat Untuk Rupiah Bisa Lanjutkan Penguatan
Sri Mulyani: Rupiah Perkasa 2,68 Persen Hingga Pertengahan Februari