Bahlil Lahadalia, Anak Kuli Bangunan yang Dipanggil Jokowi ke Istana
Nama Bahlil sendiri sebetulnya sudah mencuat ketika Presiden Joko Widodo menghadiri Silaturahmi Nasional dan Buka Puasa Bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Saat memberikan sambutan, Jokowi menyebut Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia cocok menjadi menteri Kabinet Kerja.
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia bertandang ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/10). Bahlil dipanggil Presiden Jokowi untuk menempati salah satu pos kementerian di Kabinet Kerja Jilid II.
Namun, belum diketahui posisi menteri mana yang akan ditempati oleh Bahlil. Dia mengaku hanya dihubungi pihak Istana pada Senin (21/10) malam. "Tadi malam dihubungi protokol (Istana)," singkatnya.
-
Bagaimana Bahlil Lahadalia masuk ke dalam kabinet Presiden Jokowi? Bahlil mengaku masuk kabinet Presiden Jokowi pada 2019 bukan dari usulan atau perwakilan Golkar.
-
Apa yang dikatakan Bahlil tentang kondisi kabinet Jokowi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan, bahwa situasi di dalam Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam keadaan baik. Dia membantah jika ada menteri yang merasa tidak nyaman berada di Kabinet.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kenapa Bahlil menyatakan bahwa kondisi di kabinet Jokowi baik-baik saja? Dia membantah jika ada menteri yang merasa tidak nyaman berada di Kabinet. Hal tersebut, menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut jika Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku tak nyaman dengan situasi di kabinet.
-
Siapa yang disebut Bahlil sebagai Menteri yang mungkin tidak nyaman di kabinet? "Saya nyaman-nyaman aja, tuh. Mungkin Ibu Risma kali. Kami nyaman-nyaman aja, ratas terus. Kami komunikasi baik semuanya," kata Bahlil, usai menghadiri acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Nama Bahlil sendiri sebetulnya sudah mencuat ketika Presiden Joko Widodo menghadiri Silaturahmi Nasional dan Buka Puasa Bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Saat memberikan sambutan, Jokowi menyebut Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia cocok menjadi menteri Kabinet Kerja.
"Adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri," kata Jokowi di Ballroom Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pernyataan Jokowi sontak membuat seluruh kader Hipmi dan undangan yang hadir bertepuk tangan. Mereka juga kompak berseru agar Bahlil Lahadalia betul-betul dipilih jadi menteri.
Jokowi melanjutkan, di matanya sosok Bahlil Lahadalia adalah pemuda yang cerdas.
"Saya lihat dari samping, dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya. Pintar membawa suasana dan juga ya sangat cerdas, cerdas, cerdas," ujarnya.
Jokowi meminta kader Hipmi tak kaget jika dalam lima tahun ke depan Bahlil Lahadalia ditunjuk menjadi menteri Kabinet Kerja. "Jadi kalau nanti beliau ini terpilih enggak usah kaget. Kan pas kan," ucap dia.
"Siapa yang setuju?" sambung Jokowi.
"Setuju," jawab kader Hipmi kompak.
Rekam Jejak
Di balik penunjukannya sebagai seorang menteri, rekam jejak Bahlil di bidang usaha memang cukup lihai. Mengawali dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua, dia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kegigihannya itu kemudian membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.
Berlanjut pada tahun 2003, pria kelahiran Maluku Utara ini terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat.
Hingga akhirnya pada tahun 2015, lewat Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia ditetapkan sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2019.
Kini Bahlil memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.
Namun siapa sangka, di balik kesuksesannya, Bahlil merupakan anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci. Dengan adanya keterbatasan tersebut, membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.
Kemandiriannya itu terbukti saat dia duduk di bangku sekolah dasar, dia sudah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah. Memasuki bangku SMP, dia juga sempat menjadi kondektur, di saat SMEA. Walaupun begitu, Bahlil tetap menunjukan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.
(mdk/idr)