Bangun proyek gas Jawa-Cepu, Pertamina habiskan USD 120 juta
akan menghasilkan gas 50 juta standar kubik per hari (MMscfd).
Proyek pengembangan gas Jawa-Cepu milik PT Pertamina secara resmi telah beroperasi dan akan menghasilkan 50 juta standar kubik per hari (MMscfd). Untuk pembangunan proyek yang merupakan pengembangan lapangan gas Blora-Gundih, Pertamina mengeluarkan uang yang cukup besar.
"Nilai investasinya USD 120 juta," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Cepu, Blora, Jawa Tengah, Jumat (13/12).
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
Ali mengatakan, proyek ini dibangun menggunakan konsep Central Processing Plant (CPP). Menurut dia, proses pengolahan gas di proyek ini menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur Utama PT Pertamina EP Adriansyah. Menurut dia, pembangunan proyek gas Jawa-Cepu selaras dengan konsen Pertamina untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Selanjutnya, Adriansyah mengungkapkan, beroperasinya proyek gas Jawa-Cepu ini menandai dimulainya masa compotioning sekaligus bagian dari konversi BBM ke BBG.
"Pada puncaknya produksi mencapai 50 juta standari kubik per day, dengan potensi menghemat dalam 13 tahun Rp 21,4 triliun, dengan konversi BBM ke BBG, bisa mengurangi polusi 16 ton," pungkas Andriansyah