Bangun tol Trans Sumatera, Dahlan contek cara China
Skema yang dipakai China adalah bangun jual, setelah membangun bisa dijual ke pihak lain.
Bulan depan, jalan tol Trans Sumatera rencananya bakal digroundbreaking. PT Hutama Karya ditunjuk menjadi eksekutor.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku ingin meniru cara China dalam pembangunan jalan tol trans Sumatera. Skema yang dipakai China adalah bangun-jual. Maksudnya, ketika investor merampungkan pembangunan, boleh menjualnya ke pihak lain. Namun, kata Dahlan, dengan syarat.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
"Pola pembangunan tol di Sumatera itu, yakni bangun dan jual. Hanya saja, jualnya jangan jauh-jauh ke BUMN juga. BUMN yang punya uang. Sebetulnya hal ini biasa terjadi di China. Mengapa di China jalan tol pembangunannya sangat cepat ya karena menggunakan pola bangun-jual," ujarnya usai Rapat Pimpinan di Djakarta Llyod, Jakarta, Kamis (18/9).
Dengan skema tersebut ada peluang melibatkan peran PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Perusahaan pelat merah pengelola jalan tol itu bisa menjadi calon pembeli siaga untuk membeli ruas Tol Trans Sumatera.
"Hutama Karya akan cari pinjaman dan mencari pinjaman tidak sulit karena dilindungi pemerintah bahkan Hutama Karya boleh mencari standby buyer yang sebaiknya BUMN juga, dalam hal ini Jasa Marga," jelas dia.
Nantinya dana hasil penjualan dapat dipakai membiayai tol yang memiliki 23 ruas sepanjang 2.600 kilometer tersebut. Sedangkan untuk proses konstruksi, Hutama Karya akan menggandeng BUMN jasa konstruksi lainnya.
"Untuk itu, apa yang harus dilakukan HK sebab HK bukan perusahaan yang sebesar Wijaya Karya atau PT PP. Kemarin, kita putuskan bahwa HK akan bekerja sama dengan BUMN kontraktor dengan sistem tersebut," ungkapnya.
Selanjutnya, dari skema kerja sama antar BUMN tersebut, Hutama Karya dapat memulai dua ruas yakni Medan-Binjai dan Palembang Indralaya.
"Maksudnya, misalnya Palembang - Indralaya kontraktornya akan ditenderkan tetapi karena yang besar-besar adalah BUMN sehingga diasumsikan yang ikut tender. Palembang-Indralaya katakanlah di kerjakan oleh Waskita. sehingga begitu jadi diserahkan ke HK, dari mana HK membayar Waskita," jelas dia.
(mdk/noe)