Bangun transmisi listrik 46 ribu km, PLN butuh Rp 200 triliun
Berasal dari pendanaan asing, perbankan lokal, kas internal, dan suntikan pemerintah.
PT Perusahaan Listrik Negara membutuhkan dana sekitar Rp 200 triliun untuk membangun jaringan transmisi listrik di Tanah Air. Proyek sepanjang 46 ribu kilometer itu bakal digarap hingga lima tahun ke depan.
"Sebagian pendanaan sudah ada dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam bentuk plafon. Sebagian lagi dari perbankan dalam negeri, dana sendiri, dan penyertaan modal negara," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Jakarta, Kamis (30/7).
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
Dia menguraikan, satu bank lokal bisa mengucurkan dana sekitar Rp 50 triliun. Sementara, negara bisa menyuntik Rp 8 triliun
"Kalau dihitung PLN butuh Rp 40 triliun per tahun, gampang lah."
Dalam kesempatan sama, Menteri ESDM Sudirman Said meminta PLN melibatkan pengusaha lokal dalam membangun megaproyek tersebut. Ditargetkan proyek itu tuntas selambatnya setahun sebelum megaproyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt rampung 2019.
"Tansmisi itu harus dibangun massal, melibatkan berbagai pihak termausk industri baja dalam negeri dan juga pengusaha daerah," katanya.