Bank BNI Setor Dividen Rp2,30 Triliun ke Negara
Wakil Direktur Utama BNI, Anggoro Eko Cahyo menyampaikan, pihaknya menyetor 60 persen dividen kepada negara, yakni sebesar Rp2,30 triliun. Sementara sisa 40 persennya menjadi wewenang pihak pemegang saham.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI menyetujui pengalokasian 25 persen dari laba bersih tahun buku 2019 sebagai dividen.
Adapun laba bersih perseroan pada tahun lalu mencapai Rp15,38 triliun. Dengan begitu, dividen yang dibagikan adalah sekitar Rp3,84 triliun.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk memperkuat penetrasi di segmen UMKM? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mendorong PT Bank Hibank Indonesia untuk dapat memperkuat penetrasi di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui solusi digital.
Wakil Direktur Utama BNI, Anggoro Eko Cahyo menyampaikan, pihaknya menyetor 60 persen dividen kepada negara, yakni sebesar Rp2,30 triliun. Sementara sisa 40 persennya menjadi wewenang pihak pemegang saham.
"Dividen pemerintah atas kepemilikan 60 persen saham Rp2,30 triliun. Untuk dividen bagian publik atas kepemilikan 40 persen saham adalah Rp1,53 triliun," jelas Anggoro di Menara BNI, Jakarta, Kamis (20/2).
Anggoro menyebutkan, sisa 75 persen laba bersih atau sekitar Rp 11,53 triliun akan digunakan Bank BNI sebagai saldo yang ditahan. Pembagian dividen nantinya akan ditetapkan oleh jajaran direksi sesuai aturan yang berlaku.
"Direksi perseroan dengan hak konstitusi akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen sesuai ketentuan yang berlaku," pungkas dia.
Erick Thohir Angkat Agus DW Martowardojo jadi Komisaris Utama BNI
Menteri BUMN, Erick Thohir mengangkat Agus DW Martowardojo menjadi Komisaris Utama PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini resmi menjadi Komut BNI usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan perusahaan hari ini, Kamis (20/2).
Menteri BUMN mengatakan, dengan masuknya Agus DW Martowardojo dalam jajaran Komisaris BNI diharapkan bisa meningkatkan kinerja BNI baik dalam negeri maupun penguatan pasar di luar negeri.
"Dengan pengalaman Pak Agus DW Martowardojo di dunia perbankan, kita harapkan bisa bekerjasama dengan direksi dan menjadikan BNI sebagai Bank BUMN yang lebih besar lagi," kata Erick Thohir.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)