Bank Dunia Perkirakan Ekonomi Global Terjadi Kontraksi Minus 5,2 persen
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen memperkirakan akan terjadi kontraksi ekonomi secara global sebesar minus 5,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di 2020.
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen memperkirakan akan terjadi kontraksi ekonomi secara global sebesar minus 5,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di 2020. Angka ini mencerminkan resesi global terparah sejak perang dunia II dan hampir tiga kali lebih tajam daripada resesi global 2009.
"Baik negara maju, negara emerging dan negara berkembang semua terdampak. Dan untuk tahun ini perekonomian negara maju menyusut signifikan," katanya dalam Indonesia Economic Prospect Report, secara virtual, Kamis (16/7).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Mengapa keberadaan bank pemerintah penting dalam perekonomian nasional? Bank pemerintah, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan bank BUMN, adalah salah satu pilar utama dalam sistem keuangan suatu negara, memainkan peran yang krusial dalam mendukung stabilitas ekonomi dan pembangunan nasional.
-
Mengapa menurut Dirut BRI, risk awareness penting untuk para bankir dalam menghadapi tantangan ekonomi global? “Maka menjadi penting [peningkatan risk awareness yang baik], untuk menjaga sustainability industri keuangan khususnya perbankan,” ujarnya di sela-sela acara sharing ‘Visionary Leadership During Uncertainty’ yang diselenggarakan oleh Bankers Association for Risk Management.
-
Bagaimana BRI menjaga kualitas kreditnya di tengah kondisi ekonomi pasca pandemi? Tentunya, upaya ini membutuhkan cadangan risiko kredit yang cukup, dimana BRI telah melakukan pembentukan biaya CKPN yang besar selamat periode pandemi sampai 2022, dengan meningkatkan rasio Loan Loss Reserves (LLR) dari 4,4% di tahun 2019 menjadi 8,21% di tahun 2022.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
Sementara untuk Asia dan wilayah pasifik diproyeksikan akan terkontraksi semakin tajam yakni 6 persen pada 2020. Itu terjadi akibat sebagian besar negara harus lockdown untuk bisa kontrol pandemi Covid-19. "Namun tergantung penatalaksana waktu dan tentu ini pengaruhi tingkat PDB di negara tersebut," katanya.
Dia menambahkan disrupsi ekonomi terparah juga akan terjadi pada negara yang alami domestic breakout dan negara yang bergantung pada perdagangan global, pariwisata, ekspor komoditas dan pembiayaan keuangan eksternal.
Untuk Indonesia, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun dengan cukup signifikan. Hal tersebut didasari tiga hal, pertama kontraksi ekonomi global, kedua ekonomi Indoenesia akan terbuka kembali per Agustus, dan ketiga tidak ada gelombang kedua dari pandemi.
"Jika ketiga asumsi yang digunakan berubah maka forecast berubah," katanya.
Baca juga:
Neraca Dagang Juni Surplus, Sri Mulyani Yakin Ekonomi Bisa Pulih di Kuartal III-2020
Jokowi: Ekonomi Kuartal II-2020 Bisa Tumbuh -4,3 Persen
Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Minus 4,3 Persen di Kuartal II
Restrukturisasi Dinilai Kebijakan Tepat Selamatkan Dunia Usaha Dari Dampak Corona
'Resesi Indonesia Sudah di Depan Mata'
DPR Beberkan Realisasi Indikator Makro RI, Termasuk Ekonomi Tumbuh Minus 1,1 Persen