Bank Indonesia Akui Terlambat Buat Aturan Fintech
Asisten Deputi Direktur Eksekutif Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Susiati Dewi mengaku terkadang regulator lambat dalam menanggapi kemajuan teknologi. Salah satunya mengenai kolaborasi fintech dengan perbankan. Akibatnya, kolaborasi yang harusnya sudah dibangun justru mendapat ketidakjelasan.
Kemajuan teknologi saat ini tak bisa dihindari dan menciptakan inovasi-inovasi baru. Termasuk dalam industri keuangan dengan kemunculan perusahaan financial technology atau fintech.
Kemunculan fintech begitu cepat sehingga belum terantisipasi oleh pemerintah dengan membuat aturan baku bisnis fintech tersebut.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kapan Bank Jago mulai berinovasi dan menghadirkan aplikasi keuangan? Berdiri Sebagai Bank Artos pada 1992 Akar dari bank digital yang satu ini adalah PT Bank Artos Indonesia yang berdiri pada 1992 di Bandung.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
Asisten Deputi Direktur Eksekutif Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Susiati Dewi mengaku terkadang regulator lambat dalam menanggapi kemajuan teknologi. Salah satunya mengenai kolaborasi fintech dengan perbankan. Akibatnya, kolaborasi yang harusnya sudah dibangun justru mendapat ketidakjelasan.
"Terkadang, regulator ketinggalan dalam masalah fintech. Fintech dan perbankan naik Ferrari, kami masih naik bajaj," ungkapnya di Jakarta, (21/2).
Susi menyampaikan, Bank Indonesia sebagai regulator akan mendukung kolaborasi fintech dengan industri perbankan di Indonesia dengan mengeluarkan regulasi, perizinan dan standardisasi.
Saat ini upaya yang dilakukan Bank Indonesia dalam mendorong kerja sama fintech dengan industri perbankan mencakup 7 action plan penguatan ekonomi digital yaitu mendorong prinsip fintech global, meningkatkan literasi digital, mempercepat keterbukaan, menyediakan fondasi infrastruktur dasar, memperkuat koordinasi dan harmonisasi dan melanggengkan kerjasama internasional dan regional.
Reporter: Athika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos OJK: Waspadai Pinjaman Online Abal-Abal dan Tidak Terdaftar
Inilah Pengertian Unicorn yang Disebut Jokowi
Finmas Luncurkan Aplikasi Pinjaman untuk UMKM
Ini Daftar 231 Pinjaman Online Ilegal Harus Dihindari
Ngerinya Cara Tagih Pinjaman Online Ilegal, Hingga Buat Korban Jual Ginjal
Perbankan Diminta Tak Layani Pembukaan Rekening Fintech Bodong