Bank Indonesia Bakal Luncurkan BI-Fast, Transaksi Kliring Bisa 24 Jam
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan, BI-Fast ini nantinya bertujuan untuk mewujudkan aktivitas transaksi digital agar berjalan real-time, baik di bank atau Lembaga Keuangan Non-Bank dan nasabah selama 24x7 guna mempercepat sistem kliring transaksi keuangan.
Bank Indonesia dalam waktu dekat akan meresmikan Bank Indonesia Fast (BI-Fast) sebagai pembayaran cepat ritel nasional bagi para pelaku industri, ritel, dan UMKM melalui transaksi secara online pada Desember 2021.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan, BI-Fast ini nantinya bertujuan untuk mewujudkan aktivitas transaksi digital agar berjalan real-time, baik di bank atau Lembaga Keuangan Non-Bank dan nasabah selama 24x7 guna mempercepat sistem kliring transaksi keuangan.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
"Kami sudah bekerja dengan industri, semua kebijakan kami, bekerja dengan industri, dan InsyaAllah bulan Desember, kami akan meluncurkan pembayaran cepat Bank Indonesia, ritel, transaksi, penyelesaian pembayaran, 24x7 real time penyelesaian pertama, dan kliring dan juga transaksi untuk semua Pasar ritel," kata Perry dalam webinar OJK Virtual Innovation Day 2021, Selasa (12/10).
Sepanjang tahun 2020 dan 2021, BI melihat perkembangan ekonomi dan keuangan digital Indonesia semakin pesat. Lantaran di masa pandemi covid-19 masyarakat mulai beralih menggunakan transaksi keuangan secara digital untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Ekonomi nasional dan keuangan digital Indonesia tumbuh pesat dan terus berkembang dan akan terus berkembang, serta mendukung perekonomian Indonesia, mendukung inklusi ekonomi nasional, dan keuangan, dan tentunya mendukung industri ekonomi dan keuangan jual digital. Ini adalah salah satu kenormalan baru di Indonesia," ujarnya.
Seiring pesatnya digitalisasi sektor keuangan, bahkan BI memproyeksikan nilai transaksi e-commerce tahun ini bisa mencapai Rp395 triliun, transaksi uang elektronik juga diprediksi mencapai Rp278 triliun.
"E-commerce tahun ini diprediksi oleh Bank Indonesia tumbuh 48,4 persen dari e-commerce atau Rp395 triliun. Uang elektronik tumbuh 5,7 persen tahun ini dengan R 278 triliun, layanan atau transaksi digital banking diprediksi tumbuh 30,1 persen atau capai Rp35.600 triliun," ujarnya.
Upaya Kejar Target
Tentu prediksi tersebut tidak serta merta asal sebut saja, melainkan Bank Indonesia juga telah melakukan segala upaya agar prediksi tersebut bisa tercapai. Misalnya, Bank Indonesia telah meluncurkan Standarisasi open Application Programming Interfaces (API) Pembayaran (SNAP) untuk bank dan fintech dan e-commerce.
"Kami sudah mengeluarkan center of bank tahun ini dengan industri 17 Agustus tahun ini, apa yang kami sebut SNAP, stand nasional yang membuka API sistem pembayaran, satu bahasa untuk semua untuk perbankan digital, fintech, e-commerce menggunakan bahasa untuk menghubungkan layanan mereka," jelas Perry.
Kemudian BI juga telah meluncurkan QRIS antar negara yang sudah bekerjasama dengan negara Thailand, dan nanti akan merambah kerjasama dengan negara tetangga lainnya seperti Malaysia.
"Dan tahun ini, Agustus 2021 kami telah menguji coba standar QR Indonesia lintas batas dan dengan Thailand dan segera akan menjadi Malaysia dan negara-negara lain," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)