Banyak keributan, pengusaha RI 'larikan' uang ke Singapura dan Swiss
"Mereka (pengusaha) takut simpan uangnya di Indonesia karena ketidakpastian hukum."

Tim Ahli Wakil Presiden Indonesia, Sofjan Wanandi mengakui pengusaha dalam negeri masih takut untuk menyimpan dananya di Indonesia. Para orang kaya tersebut melarikan dana mereka ke Singapura dan Swiss.
Menurut Sofjan, hal ini terjadi karena tingginya ketidakpastian hukum di Tanah Air. "Mereka (pengusaha) takut simpan uangnya di Indonesia karena ketidakpastian hukum, ribut melulu kerjaannya dan cuma janji-janji saja," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/12).
Namun demikian, rencana pemerintah menurunkan atau memberi diskon Pajak Penghasilan (PPh) Badan akan menarik bagi pengusaha. Menurut Sofjan, pemerintah tidak perlu memberi potongan besar dengan menyamai Singapura yang memberikan PPh rendah bagi pengusaha
"Tidak usah lawan Singapura, dia kan kecil cuma negara service industry saja. Kita kan punya kekayaan, tidak perlu persaingan sama dia. Saingan kita sama negara besar," tanda dia.
Selain itu, pemerintah Jokowi-JK juga tengah berusaha menerapkan pengampunan pidana pajak (tax amnesty) untuk menarik masuk dana orang Indonesia. Pemerintah berharap harta kekayaan mereka tidak diparkir di luar negeri seperti Singapura, Swiss dan negara lain yang menawarkan insentif maupun pajak penghasilan rendah.
"Sekarang masukin dana di luar negeri buat apa? Bisnis di sana pada turun semua, kita masih lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi 4,8 persen. Kecuali di Filipina, pertumbuhan kita lebih baik dibanding yang lain," tegasnya.
Baca juga:
Dalam 15 tahun, Bank Dunia nilai ketimpangan ekonomi RI kian lebar
Akhir November, cadangan devisa RI turun tipis jadi USD 100,2 miliar
Mendag Lembong: Kita sudah jalani pasar bebas ASEAN sejak 2013
Mendag bakal mudahkan industri dalam negeri impor barang jadi
Mendag: Yuan jadi mata uang internasional, Rupiah akan menguat