Barata Indonesia ekspor komponen kereta ke AS dan Meksiko
Industri berat dinilai salah satu pilar dalam meraih sukses di bidang ekonomi ke depan.
PT Barata Indonesia (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbasis manufaktur, melakukan pengiriman ekspor komponen kereta ke Amerika Serikat dan Meksiko. Ekspor ini merupakan pemenuhan kontrak jangka panjang (2011-2021) dengan perusahaan Standart Car Truck Company yang berkantor pusat di Illinois, Amerika Serikat.
Direktur Utama Barata Indonesia, Silmy Karim, mengatakan ke depan ekspor akan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas produksi pabrik Barata Indonesia.
"Kami sedang dalam tahap persiapan akhir dalam rangka realisasi perencanaan investasi yang dibutuhkan untuk merevitalisasi pabrik agar siap mendukung ekspor dan program-program yang sedang digalakkan oleh pemerintah seperti infrastruktur pembangkit listrik, infrastruktur logistic pelabuhan, pembangunan dan perawatan pabrik-pabrik besar seperti gula, semen, dan juga termasuk fasilitas minyak dan gas Pertamina dan PGN," ujar Silmy seperti dilansir Antara, Kamis (25/8).
Dia juga menjelaskan, Barata Indonesia tahun ini mendapatkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 500 miliar. PMN untuk Barata tahun ini sudah dianggarkan pada APBN-P 2016 dan sudah mendapatkan persetujuan DPR. "Kami sedang menunggu proses pencairan saja oleh Pemerintah," tambah Silmy.
Menurutnya, industri berat (heavy industry) di Indonesia harus dikembangkan. Sebab, industri ini adalah salah satu pilar dalam meraih sukses di bidang ekonomi ke depan.
"Di Asia ada Jepang, Korea, dan sekarang Tiongkok yang industri beratnya maju, ini merupakan prasyarat bagi suatu negara untuk bisa terus membangun industrinya, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonominya," pungkasnya.
PT. Barata Indonesia (Persero) yang berdiri tahun 1971 memiliki beberapa bidang usaha di mana salah satunya adalah di bidang casting (pengecoran logam) seperti komponen kereta api untuk kebutuhan domestik dan ekspor.
Penjualan ekspor Barata per tahun sekitar USD 10 juta, atau sekitar 20 persen dari total penjualan. Untuk memenuhi standard kualitas ekspor, pabrik pengecoran milik Barata Indonesia telah memiliki sertifikat AAR (Association of America Railroads) sebagai syarat untuk bisa menembus pasar ekspor ke USA dan Kanada.
Baca juga:
Menko Luhut minta Pertamina genjot penggunaan komponen dalam negeri
Menkeu sebut holding BUMN harus perhatikan pemegang saham minoritas
Jasa Marga diminta perbanyak informasi di jalur mudik lebaran
Sri Mulyani: Memalukan BUMN belum mencerminkan kondisi ekonomi RI
Terima suntikan modal, BUMN diminta bikin rencana bisnis
PGN gelontorkan Rp 1,2 M bedah rumah veteran di HUT RI ke-71
Ini catatan DPR soal 4 BUMN terbitkan saham baru
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
-
Di mana banjir merendam rel kereta? "Mohon maaf atas keterlambatan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung pada Sabtu (6/7) sore ini imbas jalur KA yang terendam banjir di KM 17+2/5 antara Stasiun Kebayoran - Stasiun Pondok Ranji," seperti dilihat di instagram story akun resmi instagram @commuterline Sabtu (6/7).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Di mana Jalur Kereta Api Kematian itu dibangun? Jalur Kereta Api Kematian atau terkenal dengan istilah “The Death Railway” merupakan sebuah jalur kereta api di Provinsi Kanchanaburi yang melewati batas negara Thailand-Myanmar.