Batan: PLTN bakal jalan asal Jokowi setuju
"Keputusan untuk go nuklir atau tidak, itu ada di presiden."
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bakal terus mendorong pemerintah untuk berani membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
"Masalahnya, keputusan untuk go nuklir atau tidak, itu ada di presiden. Sebelumnya sudah pernah disampaikan. Tapi belum ada jawaban. Nanti kalau ketemu lagi akan saya tanyakan," ujar Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto saat diskusi mingguan dihelat merdeka.com, Radio Republik Indonesia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Institut Komunikasi Nasional (IKN), dan PT Sewatama bertajuk "Energi Kita: PLTN yang aman dan efisien untuk atasi krisis listrik", Jakarta, Minggu (12/4).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
Sejatinya, menurut Djarot, masyarakat Indonesia sudah setuju dengan adanya pembangunan PLTN. Berdasarkan survei Batan, sebanyak 72 persen dari 5 ribu responden di Indonesia menyatakan bisa menerima PLTN.
"Kami adakan jajak pendapat oktober 2014 soal pemanfaatan energi nuklir ini. Hasilnya 73 persen masyarakat dukung. Demand dari listrik ke depan akan sulit dipenuhi. Tapi sekali lagi, asal presiden oke, PLTN pasti jalan," pungkas dia.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan Indonesia tak kekurangan ahli tenaga nuklir. Bahkan, sekitar 15 tenaga ahli Indonesia sudah ikut mengoperasikan sejumlah reaktor nuklir dunia.
Atas dasar itulah, menurut Nasir, Indonesia sudah siap untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
"Kemampuan sumber daya manusia luar biasa, ini yang dibutuhkan sudah tersedia," ujarnya.
(mdk/yud)