BCA berminat jadi bank penyalur KUR tahun ini
Saat ini, BCA tengah mengkaji peluang bak penyalur KUR.
Pemerintah sedang menggenjot kinerja sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk itu, pemerintah secara resmi telah menurunkan suku bunga KUR menjadi 9 persen dari 12 persen, efektif per tahun 2016.
Selain perbankan BUMN, pemerintah pun menggandeng perbankan swasta untuk bisa turut serta menyalurkan KUR. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengaku saat ini tengah mengkaji peluang untuk menjadi salah satu bank penyalur KUR.
-
Apa itu kartu kredit BCA? Kartu kredit BCA adalah salah satu produk perbankan yang ditawarkan oleh Bank Central Asia (BCA), salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Kartu kredit BCA memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi pembayaran secara mudah, cepat, dan aman, baik di dalam maupun luar negeri.
-
Kenapa orang memilih kartu kredit BCA? Dengan mengetahui jenis dan keuntungannya, Anda bisa memilih mana kartu kredit yang cocok dan sesuai. Jenis kartu kredit BCA ini mungkin bisa membantu Anda dalam bertransaksi.
-
Kenapa Sukateno menggunakan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI? Sukateno mengungkapkan, Ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan hingga kini usahanya sudah berjalan selama 9 (sembilan) tahun.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
"Kalau funding sih kira ada saja, justru melepasnya yang pusing. Sementara saya pikir kemampuan sekitar Rp 2 triliun," ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/1).
Apabila mendapat lampu hijau untuk bisa terlibat menjadi bank penyalur KUR, Jahja mengatakan, perseroan bakal menggunakan sistem chaneling dengan bank lain, seperti BPD atau BPR. Hal ini lantaran penyaluran KUR melalui jaringan sendiri membutuhkan kesiapan infrastruktur yang memadai.
"Kita belum ada infrastruktur. Jadi kalau boleh, kita ikut KUR dalam bentuk channeling, ini kita lagi propose karena bagi kita yang penting hasilnya ada, seperti BPR, BPD, terutama BPR, likuiditasnya kan gak sebesar bank besar, lalu cost-nya kan mereka juga mahal, kalau kita kan cost-nya murah, tapi kalau kita kelemahannya enggak ada infrastruktur, jadi kita kerjasama. Kita dapatkan KUR itu lalu kita channeling ke BPR," jelas Jahja.
Jahja menambahkan, niat BCA menjadi bank penyalur KUR hanya untuk membantu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang diminta menyalurkan KUR di tanah air.
"Bahkan kita sudah sampaikan ke BRI. BRI kalau mau kerjasama, enggak apa-apa, kita sediakan funding. Fundingnya ada, mereka bisa jalan. Buat saya yang penting hasil akhirnya," pungkas dia.
Seperti diketahui, Pemerintah mendorong keterlibatan lebih banyak bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan membuka kesempatan bagi lembaga keuangan non bank untuk menyalurkan KUR tahun ini. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat, ada 10 bank swasta dan 11 bank pembangunan daerah masih dievaluasi oleh OJK terkait kelayakan bank-bank itu dalam menyalurkan KUR. Bank-bank tersebut harus memenuhi dua kriteria yaitu rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) usaha mikro dan kecil harus di bawah 5 persen dan portofolio kredit usaha mikro kecil di atas 5 persen.
Baca juga:
Menkop Puspayoga minta pengusaha bantu penyaluran KUR
Ekonom dorong penyaluran kredit usaha rakyat ke sektor produktif
OJK harap perbankan hati-hati salurkan KUR Rp 120 triliun
BNI targetkan penyaluran KUR tahun ini tembus Rp 10 T
Menteri UKM: Penyaluran KUR di bawah Rp 25 juta tanpa agunan