BEI: 15 Perusahaan Antre Masuk Pasar Modal, Berpotensi Raih Dana Rp867 Miliar
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan perusahaan penjamin emisi (underwriter) untuk memasukkan kelimabelas perusahaan sebagai emiten.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut ada sekitar 15 perusahaan dari berbagai sektor yang tengah antre untuk masuk ke pasar modal dengan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat ini.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan perusahaan penjamin emisi (underwriter) untuk memasukkan kelimabelas perusahaan sebagai emiten.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Kapan Pasar Benhil mulai ramai dikunjungi? Pasar ini mulai ramai sejak pukul 15:00 WIB sore, hingga berakhir sekitar pukul 19:00 WIB.
"Yang tercatat (IPO) sampai hari ini ada 24 emiten (di 2019), sedangkan di pipeline kita masih ada 15. Kami sudah lakukan koordinasi dengan underwriter," jelas dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/7).
Dia memperkirakan, total dana yang bisa diraih dari 15 emiten baru tersebut mencapai sekitar Rp867,44 miliar.
Di luar pipeline tersebut, Nyoman melanjutkan, masih ada beberapa perusahaan yang tengah mempersiapkan proses pencatatan perdana saham. Calon emiten baru ini disebutnya telah dihimpun BEI melalui 33 underwriter yang saat ini aktif.
"Ada 33 underwriter yang aktif, mereka cukup banyak dapat data. Jadi mereka cukup optimis. Tapi belum bisa sampaikan data, karena mereka proses engagement. Mudah-mudahan banyak yang akan tercatat," tuturnya.
Sebagai informasi, hingga 8 Juli 2019, sudah ada sebanyak 25 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan total nilai emisi Rp3,66 triliun.
Berikut daftar 15 calon perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia:
PT DMS Propertindo
PT Eastparc Hotel
PT Hensel Davest Indonesia
PT Ifishdeco
PT Dana Brata Luhur
PT Arkha Jayanti Persada
PT Itama Ranoraya
PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG
PT Satyamitra Kemas Lestari
PT Andalan Sakti Primaindo
PT Inocycle Technology Group
PT Fuji Finance Indonesia
PT Kencana Energi Lestari
PT Bhakti Agung Propertindo
PT Telefast Indonesia
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
IPO, Perusahaan Jasa IT Peroleh Dana Rp222 Miliar
Resmi IPO, MNC Vision Networks Tawarkan Harga Rp240 per Lembar Saham
Pemerintah Cabut Aturan tentang Tata Cara Pemeriksaan di Sektor Pasar Modal
Tiga Calon Emiten Baru Bakal Melantai di Pasar Modal, Ini Rinciannya
Adaro Tersandung Kasus Dugaan Penggelapan Pajak USD 14 Juta Tiap Tahun Sejak 2009
SMF Terbitkan Obligas PUB V Tahap I Senilai Rp2 Triliun