Benarkah Istirahat Keluar Jalan Tol Bikin Tarif Lebih Mahal? Begini Hitungannya
Di dalam rest area telah dilakukan penataan jalur lintasan, area parkir, himbauan berbagi dengan pembatasan waktu beristirahat.
Setidaknya ada tiga permasalahan lalu lintas yang umum menyertai di festival besar seperti Lebaran. Pertama adalah kapasitas infrastruktur khususnya kapasitas jalan dan tempat istirahat (rest area).
Benarkah Istirahat Keluar Jalan Tol Bikin Tarif Lebih Mahal? Begini Hitungannya
Benarkah Istirahat Keluar Jalan Tol Bikin Tarif Lebih Mahal? Begini Hitungannya
- Info Terbaru Tarif Tol Banyumanik-Bawen 2024 dan Rest Area yang Bisa Anda Kunjungi
- Biaya Tol Semarang-Pekalongan 2024: Detail Tarif dan Fasilitas Rest Area untuk Perjalanan Anda
- Ini Daftar Lengkap Rest Area di Sepanjang Tol Trans Jawa untuk Tempat Istirahat Mudik 2024
- Persiapan Mudik Lebaran 2024, Korlantas Polri Cek Jalur Tol Jakarta-Merak hingga Rest Area
Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) mengimbau kepada masyarakat yang mudik Lebaran pada tahun ini untuk tidak khawatir istirahat keluar jalan tol. Mengingat perhitungan tarif tol akan berlaku sama.
"Masyarakat tidak perlu kawatir istirahat keluar tol, mengingat perhitungan tarif tol akan berlaku sama, yaitu berdasarkan km-travelled," ujar Sekretaris Jenderal ATI, Kris Ade Sudiyono dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (2/4).
Menurut Kris, setidaknya ada tiga permasalahan lalu lintas yang umum menyertai di festival besar seperti Lebaran. Pertama adalah kapasitas infrastruktur khususnya kapasitas jalan dan tempat istirahat (rest area).
Rekayasa lalu lintas melalui kebijakan satu jalur maupun contra flow disiapkan di jalur tol utama, mengantisipasi pergerakan masif mudik dan balik Lebaran. Masyarakat diminta menyesuaikan rencana perjalanannya dengan pengaturan jadwal rekayasa lalu lintas ini.
Di dalam rest area telah dilakukan penataan jalur lintasan, area parkir, himbauan berbagi dengan pembatasan waktu beristirahat, penyiapan paket makanan siap saji dan siap santap yang memungkinkan take away, dan lain-lain.
Kris juga menyarankan pemanfaatan kantor layanan gerbang tol, tempat layanan publik, kantor instansi pemerintah, dan lain-lain,di luar jalan tol sebagai tempat istirahat sementara.
Isu kedua adalah tentang perilaku sosial berupa kebiasaan yang diekspresikan di perjalanan mudik dan balik Lebaran. Menurut Kris, perilaku sosial ini akan mempengaruhi aspek keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan berkendaraan di jalan tol.
Untuk itu terus dikampanyekan terkait kesiapan berkendaraan yakni kondisi, kelaikan dan kesiapan kendaraan, kondisi dan kesiapan pengemudi dan penumpang, tidak membawa penumpang dan barang bawaan berlebih.
Kedua, tertib lalulintas yakni berkendaraan di jalurnya, tidak menggunakan dan berhenti di bahu jalan, tidak memutar/pindah lajur di sembarang tempat, berkendaraan sesuai rambu dan panduan petugas; jaga jarak aman dan tidak memacu kecepatan berlebihan.
Ketiga, kesiapan perlengkapan pendukung yaitu periksa kondisi dan tekanan ban, isi/periksa kondisi BBM dan saldo uang elektronik sebelum berada di jaringan jalan tol, beli/persiapkan tiket penyeberangan jauh hari sebelum keberangkatan, periksa kesiapan perlengkapan pribadi di perjalanan.
Akhirnya, keberhasilan manajemen festival kegiatan Lebaran juga memerlukan komunikasi publik yang baik.
Berbagai kebijakan, skenario rekayasa lalulintas, serta pengaturan lalu lintas situasional perlu dikomunikasikan ke publik untuk mendapatkan komitmen yang kuat dan dilaksanakan secara konsisten di lapangan.