BI Beberkan Perubahan yang Terjadi saat Ekonomi Digital Mulai Berkembang
Berbagai studi empiris menunjukkan pola konsumsi masyarakat mulai banyak bergeser ke belanja dalam platform digital. Menggunakan metode pembayaran yang serba mobile, cepat, dan aman.
Perkembangan teknologi terus merambah ke sektor perekonomian. Peran digital makin luas dan memasuki di berbagai kegiatan ekonomi baik di sektor rill dan sektor keuangan.
Berbagai studi empiris menunjukkan digitalisasi perekonomian, pada satu sisi telah mendorong produktivitas perekonomian. Inovasi teknologi digital di industri keuangan telah mendorong perkembangan financial technology (fintech). Hasilnya bisa terlihat dalam sistem pembayaran dan jasa keuangan, termasuk melalui crowd-funding, peer-to-peer lending, asuransi, dan wealth management.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Siapa yang mendorong kerja sama dengan Bank Sentral Spanyol mengenai mata uang digital? Anggota Komisi XI DPR Puteri Komarudin mendorong kerja sama antar bank sentral dalam mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
Bank Indonesia dalam buku Laporan Perekonomian Indonesia 2019 menilai, perkembangan ini pada gilirannya telah mendorong efisiensi dan efektivitas perekonomian. Namun, di sisi lain hal ini perlu mendapat perhatian. Sebab pola baru kolaborasi antar pelaku ekonomi melalui sharing economy dapat mengubah peran institusi keuangan konvensional sebagai lembaga intermediasi.
Stabilitas sistem keuangan juga dapat terpengaruh. Ini sejalan dengan makin merebaknya aktivitas shadow banking.
Kemudian maraknya penerbitan uang digital, dan belum tercakupnya aktivitas pelaku inovasi digital dalam pengaturan yang ada saat ini (lessregulated). Perkembangan tersebut pada akhirnya dapat memengaruhi dan bahkan berisiko mengubah karakter transmisi kebijakan moneter.
Selain itu, perilaku dan hubungan antar agen ekonomi terus berubah. Sejalan dengan revolusi digital dalam kegiatan ekonomi yang meningkat pesat.
Berbagai studi empiris menunjukkan pola konsumsi masyarakat mulai banyak bergeser ke belanja dalam platform digital. Menggunakan metode pembayaran yang serba mobile, cepat, dan aman.
Hubungan Industri dengan Pelaku Ekonomi
Hubungan industrial antar pelaku ekonomi pun beralih ke pola yang makin modular. Pola ini disertai tercatatnya data detail hingga level individu sebagai jejak data (digital footprint) hasil dari aktivitas ekonomi secara digital.
Perkembangan ini pada satu sisi menunjukkan inovasi pada era digital berpotensi meningkatkan produktivitas dan efisiensi perekonomian melalui akses informasi yang lebih baik. Tak hanya itu, ini juga berpotensi melahirkan model bisnis dan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Pada sisi lain, perkembangan era digital itu juga perlu direspons dengan tepat. Agar tetap dapat meminimalkan risiko terjadinya konsentrasi penguasaan usaha dan data detail yang dapat memengaruhi kesinambungan ketahanan ekonomi.
Respons kebijakan yang ditempuh tidak hanya bertumpu pada satu kebijakan. Namun perlu terintegrasi dalam satu bauran kebijakan. Pergeseran dari sisi kebijakan ini merupakan dampak lanjutan dari pergeseran karakter ekonomi.
Untuk itu, kebijakan bank sentral harus didukung kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran dan kebijakan pendukung lainnya. Selain itu, kebijakan reformasi struktural juga diperkuat untuk meningkatkan ketahanan ekonomi di tengah peran digital yang menguat.
(mdk/idr)