BI beberkan tantangan ekonomi harus dihadapi Indonesia tahun ini
Perekonomian Indonesia sejauh ini diklaim masih berjalan stabil. Berbagai gejolak di luar negeri tak mampu menggoyahkan perekonomian Indonesia karena pemerintah telah membentuk fundamental yang cukup kuat, salah satunya nilai tukar Rupiah yang tidak begitu berfluktuatif.
Perekonomian Indonesia sejauh ini diklaim masih berjalan stabil. Berbagai gejolak di luar negeri tak mampu menggoyahkan perekonomian Indonesia karena pemerintah telah membentuk fundamental yang cukup kuat.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng mengatakan salah satu bukti stabilnya perekonomian Indonesia adalah nilai tukar Rupiah yang tidak begitu berfluktuatif.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
"Perekonomian kita memang sangat dipengaruhi dari luar, tapi sejauh ini kita masih stabil karena fundamental masih kuat. Rupiah masih bergerak di Rp 13.300-an per USD," kata Sugeng membuka acara pelatihan wartawan di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (24/2).
Namun demikian, Indonesia ke depannya akan menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah wacana Amerika Serikat (AS) yang akan meningkatkan suku bunganya. Namun, Sugeng optimis kebijakan AS tersebut tidak akan berpengaruh banyak bagi perekonomian RI.
"Investor melihat return yang tinggi di luar negeri dibanding Indonesia, tapi kita bisa meyakinkan investor dengan pengelolaan makro ekonomi yang memberikan confidence," tegasnya.
Cukup baiknya fundamental perekonomian Indonesia sudah terbukti tahun lalu, di mana AS menaikkan suku bunga hampir 3 persen, tapi outflow atau uang keluar dari Indonesia tidak banyak. "Tahun 2017 lalu AS meningkatkan suku bunga, Indonesia malah menurunkan dan tidak terjadi outflow. Ini karena kita meyakinkan pengelolaan makro ekonomi biasa memberikan confidence."
Ke depannya, Bank Indonesia katanya akan tetap menjaga makro perekonomian sehingga inflasi bisa dijaga di bawah 3 persen. Selain itu, perekonomian juga ditarget bisa terus tumbuh. "Kita masih akan berusaha menurunkan inflasi karena negara tetangga inflasinya masih lebih rendah dibanding kita," tutupnya.
Baca juga:
Misbakhun sebut Jokowi sudah kirim nama calon gubernur BI ke DPR
Strategi bos BI jaga stabilitas ekonomi saat harga minyak dunia meroket
Mei 2018, perbankan siap keluarkan kartu GPN
Penggunaan kartu kredit dalam pembayaran belanja K/L tingkatkan transparansi
Bank Indonesia catat inflasi pekan ketiga Februari 0,19 persen
Gubernur BI pengganti Agus Marto diharapkan bukan dari sektor perbankan